Pertandingan babak pertama tunggal putri atau fase 32 besar berlangsung Rabu (23/1/19) di Istora Senayan. Turnamen dengan kategori BWF World Tour Super 500 ini telah menyuguhkan kejutan di tunggal putri.
Unggulan pertama asal Jepang, Nozomi Okuhara harus mengakui keunggulan pemain China berusia 20 tahun ranking 27 BWF, Chen Xiaoxin dengan 21-18 dan 21-17.
Sementara itu tiga tunggal putri kita, Fitriani, Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan lolos dari hadangan lawan mereka di babak pertama, seperti dirilis BWF.tournamentsofware.com (23/1/19). Â Â
Fitriani
Dari BWFBadminton.com (20/1/19) disebutkan bahwa Fitriani yang memiliki ranking 31 BWF, sudah bertemu sekali dan mengalami kekalahan dari pemain Denmark, Line Hjmark Kjaersfeldt yang memiliki ranking 21 BWF ini. Fitri kalah 13-21 dan 20-22 dalam turnamen Chinese Taipe Open 2018 lalu.
Pada babak pertama di turnamen Indonesia Masters ini, akhirnya Fitriani berhasil membalas kekalahannya tahun lalu. Fitriani lebih percaya diri setelah berhasil menjadi juara Thailand Masters 2019. Line benar-benar tidak berdaya harus mengakui keunggulan Fitriani. Pebulutangkis Indonesia berusia 20 tahun ini menang 21-16 dan 21-14.
Pada babak 16 besar Fitri akan berhadapan dengan unggulan 8 Saina Nehwal. Pebulutangkis India berangking 9 BWF ini belum pernah mengalami kekalahan sekalipun berhadapan dengan Fitriani. Dari 4 laga pertemuan mereka, Fitriani kalah 0-4. Terakhir Fitri kalah di ajang Asian Games 2018 di Jakarta dua game, 6-21 dan 14-21.
Diharapkan Fitriani bisa mengambil pelajaran dari kekalahan terdahulu. Semoga rasa percaya diri gadis ini kembali menjadi pemacu semangat memenangkan laga 16 besar ini. Â Â
Gregoria Mariska
Pemain muda 18 tahun ini bermain luar biasa pada babak pertama melawan pemain ulet asal Jepang Aya Ohori. Pemain ranking 17 BWF ini yang masih berusia 22 tahun menjadi lawan yang seimbang bagi Jorji.
Melalui pertarungan 3 game yang ketat akhir Jorji berhasil kembali menundukkan gadis cantik Jepang ini dengan 18-21, 21-18 dan 21-18.
Jorji masih memiliki keuntungan sebagai pemain yang berlaga di Istora Senayan yang konon dikenal angker bagi para pemain luar negeri. Para pendukung setia Indonesia tanpa henti memberikan semangat kepada gadis muda asal Wonogiri ini.
Game pertama Jorji harus menerima kekalahan tipis 18-21. Pada game kedua ada tekad dari Jorji untuk memenangkan laga ini. Kejar mengejar poin yang ketat akhirnya dimenangkan Jorji dengan skor tipis 21-18. Benar-benar mental bertanding sangat diuji dalam laga ini dan Jorji berhasil membuktikannya dengan memenangkan game ketiga juga dengan skor tipis 21-18.