Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menunggu Ketum PSSI Dipanggil Satgas Anti-Mafia Bola Polri

3 Januari 2019   22:09 Diperbarui: 3 Januari 2019   22:09 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum PSSI Edy Rahmayadi bersama Anggota Exco (Foto Fourfourtwo.com)

Satgas Anti Mafia Bola (Satgas AMB) bentukan Kapolri Tito Karnavian, terus menggali informasi tentang match-fixing yang terjadi di sepakbola nasional. 

Sejauh ini, Satgas Anti Mafia Bola sudah menetapkan empat orang tersangka yakni Dwi Irianto, Johar Lin Eng, Priyanto, dan Anik Yuni Artika. Mereka diduga terlibat praktik kotor di kompetisi tanah air.

Para tersangka tersebut ditangkap setelah Satgas AMB, mengembangkan laporan dari manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indriyani. Dalam laporannya ia menyebut ada orang yang meminta uang kepadanya.

Ketum PSSI, Edy Rahmayadi menyambut baik gebrakan Satgas AMB ini. "PSSI akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait masalah ini. Kami mendukung dan tetap komitmen untuk menyelesaikan masalah match fixing ataupun match manipulation. Kami akan ikuti semua proses hukumnya," kata Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi seperti dilansir website resmi Federasi, PSSI.org (27/12/18). 

Beliau sebagai pimpinan tertinggi sepakbola Indonesia mestinya tidak akan rela para mafia merusak tatanan persepakbolaan. Merusak mental pemain, merusak mental wasit dan pelatih dan para pembina. 

Ujung-ujungnya adalah kehancuran prestasi Timnas Garuda. Apa yang sedang dilakukan Polri dengan Satgas AMB ini harus diapresiasi dan didukung oleh para pecinta Timnas Garuda.

Kabar terbaru dari kerja Tim Kapolri Tito Karnavian ini seperti dilansir Bolasport.com (1/1/19), bahwa Satgas akan segera memeriksa Vigit Waluyo. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo,  Satgas Anti Mafia Bola sudah mempunyai agenda untuk memeriksa Vigit terkait dugaan pengaturan skor yang terjadi di kompetisi sepak bola nasional.

Vigit Waluyo adalah orang yang selama ini disebut-sebut sebagai mafianya bola di negeri ini yang memiliki peran sentral pengaturan skor beberapa laga di Liga 2 dan Liga 3. Saat ini Vigit sudah menyerahkan diri ke Kejaksaan Sidoarjo sehubungan dengan kasus pidana Korupsi PDAM.

Pengembangan pemberantasan mafia bola ini juga melibatkan pemeriksaan beberapa pejabat baik di intansi Kemenpora, BOPI maupun PSSI. Para pejabat tersebut memenuhi panggilan Kepolisisan untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan pihak Sargas.

Sejumlah nama sudah hadir memberikan keternagn yaitu Berlinton Siahaan (Direktur PT Liga Indonesia Baru), Gatot S Dewa Broto (Sesmenpora), Richard Sam Bera (ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan Asep Edwin (ketua Komite Disiplin PSSI).

Terakhir Satgas meminta keterangan dari sekjen PSSI Ratu Tisha di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/12). Alumni Institut Teknologi Bandung tersebut datang bersama kuasa hukumnya.

Jika diperlukan bahkan ketua umum PSSI Edy Rahmayadi dan Waketum Joko Driyono berencana dipanggil untuk diminta keterangan dalam mendukung kinerja Kepolisian. 

"Ya nanti, tapi tergantung dari hasil pemeriksaan hari ini dan pemeriksaan pada tersangka yang ditetapkan kemarin," kata Kepala Biro Penanganan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo seperti dilansir Goal.com (28/12/18).

Sebaiknya semua pihak memang harus mendukung pemberantasan mafia bola ini. Apalagi PSSI yang merupakan lembaga resmi yang diakui FIFA harus mendukung dan bersinergi dengan pihak Polri. FIFA sendiri sangat gencar memberantas kasus match fixing ini dan selama ini mereka selalu melibatkan pihak berwajib untuk menjerat oknum mafia dalam ranah hokum pidana.

Tahun 2019 adalah awal pembersihan sepakbola Indonesia dari mafia bola. Pertanyaannya adalah, bisakah? Biarlah Kepolisian bekerja dan masyarakat terus mendukung serta memantau kerja mereka. 

#hensa #kompasiana #satgasantimafiabola  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun