Kabar terhangat tentang skandal pengaturan skor, Komite Eksekutif (Exco) PSSI akan menyelenggarakan Rapat dalam waktu dekat ini di Hotel Sultan Jakarta pada Kamis (3/1/19).Â
Rapat ini untuk memberikan respon perkembangan terbaru mengenai kasus pengaturan skor (Match Fixing) yang melibatkan anggota Exco. Selain itu juga sebagai komitmen Federasi dalam mendukung aksi yang telah dilakukan Satgas Anti Mafia Bola Polri.
 "Pertemuan mendesak ini sesuai statuta. Dalam pertemuan itu, ada putusan strategis yang harus diputuskan. Pertama, tentang exco yang terlibat pengaturan skor. Kedua, kami harus lakukan sinergi dengan cepat kepada Satgas [Satuan Tugas Kepolisian Republik Indonesia terkait pengaturan skor]. PSSI harus kooperatif," kata Gusti Randa salah satu anggota Exco kepada CNNIndonesia.com (31/12/18).
Seperti sudah diberitakan bahwa Johar Lin Eng, salah satu Exco PSSI ditangkap Satgas Anti Mafia Bola Polri berkaitan dengan skandal pengaturan skor di Liga2 dan Liga 3. Johar Lin Eng ditangkap di Bandara Halim Perdanakusuma saat tiba di Jakarta dari Solo, Kamis (27/12) pagi. Statusnya juga langsung menjadi tersangka.
Satgas Anti Mafia Bola sebelumnya mendapatkan informasi dari Lasmi Indriyani yang melaporkan ada kegiatan-kegiatan yang menyimpang dalam persepakbolaan, terutama dalam kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang ada di daerah Jawa Tengah. Kegiatan menyimpang tersebut terkait penyuapan dan pemerasan serta pengaturan skor.
Sebelumnya anggota Exco Hidayat mengundurkan diri dan sudah divonis bersalah oleh Komite Disiplin PSSI, karena terbukti melakukan upaya pengaturan skor laga antara Madura FC versus PSS Sleman di kompetisi Liga 2.
Selain exco PSSI, Satgas Anti-Mafia Bola Polri juga berhasil menangkap anggota Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto. Sosok yang dikenal dengan nama Mbah Putih ini ditangkap di Hotel New Saphire, Yogyakarta, pada Jumat (28/12).
Selain mereka Satgas juga berhasil meringkus dua tersangka lainnya yaitu Priyanto, mantan anggota Komisi Wasit dan Priyanto dan Anik Yuni Artikasari, mantan wasit Futsal.
Empat tersangka ini masih dalam pemeriksaan penyidik Polri dan ditahan selama prose penyidikan berlangsung. Diharapkan dari hasil kerja awal Satgas Anti Mafia Bola ini bisa menjadi pintu masuk untuk membuka kasus dan sosok oknum kelas kakap dari Mafia Bola.
Sehubungan dengan rapat Exco nanti adalah pertemuan yang memang mendesak untuk membicarakan hal yang harus segera direspon terutama adanya anggota Exco yang terlibat dalam skandal pengaturan skor.
Ketum PSSI Edy Rahmayadi mendukung sepenuhnya aksi cepat Satgas Anti Mafia Bola Polri menyelesaikan kasus hukum pidana untuk anggota Pengurus yang terlibat.Â
"PSSI akan selalu berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait masalah ini. Kami mendukung dan tetap komitmen untuk menyelesaikan masalah match fixing ataupun match manipulation. Kami akan ikuti semua proses hukumnya," kata Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi seperti dirilis PSSI.org (27/12/18).
Pada sisi organisasi, PSSI harus segera memberikan respon cepat bagaimana mekanisme pergantian dua anggota Exco yang terlibat kasus tersebut yaitu Hidayat dan Johar Lin Eng. Keanggotaan mereka harus segera diputuskan dan segera pula dipilih pengganti mereka dengan kriteria yang sesuai dengan statuta PSSI.
Federasi Sepakbola Nasional memang sudah seharusnya bersinergi dengan Polri dalam memberantas Mafia Bola yang sudah merusak sendi-sendi sportivitas yang ujung-ujungnya merusak prestasi Timnas Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H