Witan Sulaeman dan Nurhidayat adalah dua pemain Timnas U-19 yang memberikan kejutan malam itu. Nurhidayat sudah membuktikan bahwa dia adalah pemain dengan mental yang cepat move on dari keterpurukannya akibat blunder fatal saat laga bertemu Qatar. Sedangkan Witan adalah aktor utama laga ini dengan gol nya yang luar biasa ke gawang UEA.
Tahun 2014 tepatnya 14 Oktober 2014 Timnas U-19 dibantai Uni Emirat Arab 1-4 dalam kejuaraan AFC U-19 di Myanmar. Pasukan Indra Sjafri saat itu adalah generasi Evan Dimas dkk berada di grup B bersama Uzbekistan, Australia dan UEA. Tidak satupun saat itu laga di fase grup dapat mereka menangkan dan Indra Sjafri gagal total. Mereka juga kalah masing-masing 0-1 dari Australia dan 1-3 dari Uzbekistan.
Namun kali ini kegagalan 4 tahun yang lalu sudah berhasil ditebus Indra Sjafri yang tidak jatuh terperosok ke dalam lobang yang sama. Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (24/10/18) pukul 19.00 WIB, menjadi saksi sejarah yang telah mereka catat. Sepuluh pemain Garuda Nusantara secara sensasional mengalahkan Uni Emirat Arab dan lolos menuju fase perempat final Kejuaraan AFC U-19 untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir ini.
Baca : Ini Kata Pelatih UEA, Ludovic Batelli Usai Laga versus Timnas U-19
Gol pada menit ke-23 dari Witan Sulaeman memberikan keunggulan bagi Timnas U-19. Namun pada babak kedua mereka harus berjuang hanya dengan 10 pemain ketika kapten Nurhidayat Haji Haris mendapat kartu kuning kedua pada awal babak kedua.
Laga pada malam itu memberikan beberapa kesan mengejutkan dari seorang Indra Sjafri yaitu kembali menurunkan Nurhidayat Haji Haris. Pemain ini yang membuat bluder fatal saat bermain melawan Qatar sehingga terjadi gol pertama Qatar sekaligus meruntuhkan mental Timnas U-19.
Jujur saja Nurhidayat menimbulkan rasa gamang pada awal awal laga karena peristiwa blunder tersebut bisa terulang lagi. Namun seiring waktu berjalan ternyata Nurhidayat bermain lugas dan taktis. Bahkan pada awal babak kedua dia harus menjatuhkan penyerang UEA yang mengakibatkan dirinya mendapat kartu kuning kedua. Tanpa tackling Kapten Timnas U-19 tersebut, pergerakkan penyerang UEA sangat mengancam gawang Riyandi.
Catatan salut diberikan kepada Indra Sjafri yang telah kembali berhasil memulihkan seorang Nurhidayat dari keterpurukkan mental akibat blunder saat berlaga lawan Qatar. Demikian pula skuat Timnas U-19 sangat mendukung penuh Nurhidayat dalam laga malam itu melawan UEA sehingga dia bisa kembali penuh percaya diri.
Witan Sulaeman
Mungkin kita sepakat jika Witan Sulaeman sangat layak mendapatkan gelar sebagai Man Of The Match. Bukan saja karena gol semata wayangnya namun permainannya selama laga berlangsung benar-benar memukau. Peristiwa terjadinya gol Witan pada menit ke-23 itu sebenarnya akibat kesalahan bek tengah UEA, Yousef Ali yang melakukan passing lemah.
Bola berhasil dikuasai Witan. Gerakan Witan membawa bola sejauh 40 yard dengan dingin menuju area penalti dan menembak ke pojok kiri gawang UEA, patut diberikan nilai sempurna. Dua bek UEA dan penjaga gawang mereka, Suhail Almutawa tidak berdaya. Tidak berlebihan mungkin inilah gol yang spektakuler.
Sesuai jadwal yang dirilis The AFC.com (24/10/18), Timnas U-19 sebagai peringkat kedua grup A, kemungkinan besar bertemu Jepang sebagai juara grup B dibabak perempat final yang dilangsungkan pada Minggu (28/10/18) di Stadion GBK pukul 19.00 WIB.
Selamat Garuda Nusantara dan tuntaskan laga perempat final melawan Jepang untuk menginjakkan kaki di Polandia dalam ajang Piala Dunia U-20.
Bravo Merah Putih.
#hensa #kompasiana #afcu-19Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H