Transisi yang terlambat menyebabkan serangan balik Taiwan tidak bisa diantasipiasi. Hanya berselang 2 menit, Taiwan menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol dari striker berbahaya mereka, Wang Chung Yu.Â
Hal ini patut menjadi perhatian Indra Sjafri bagaimana tidak focusnya lini belakang yang kembali kambuh.
Lini belakang terutama komunikasi duet bek tengah mereka harus terjalin dengan baik dalam mengantisipasi serangan lawan.
Ini harus diperhatikan mengingat Qatar memiliki penyerang-penyerang cepat dengan teknik diatas rata-rata. Nurhidayat dan Rachmat Irianto harus bekerja keras menghadapi mereka. Demikian pula full back Firza Andika dan Asnawi Mangkualam harus disiplin menjaga daerahnya.Â
Namun bagaimanapun kemenangan dalam laga perdana adalah suatu hal yang sangat penting bagi moral bertanding Timnas U-19. Indra Sjafri menyambutnya dengan suka cita.Â
"Kemenangan ini perlu disyukuri karena pertandingan pertama ini bakal menentukan untuk laga selanjutnya. Secara teknis permainan Chinese Taipei sudah kami perkirakan sejak awal."
"Mereka menerapkan permainan bertahan. Para pemain merespons dengan baik. Namun, permainan Chinese Taipei membuat kami sulit untuk masuk ke kotak penalti pada babak pertama.Â
Pada babak kedua ada sedikit perubahan. Garis pertahanan Chinese Taipei sedikit lebih tinggi. Jadi, situasi itu membuat timnas Indonesia U-19 mudah mengeksploitasi lini pertahanan lawan." Demikian kata Indra Sjafri seusai laga seperti dilansir PSSI.org (18/10/18).
Ada rasa lega dengan kemenangan ini namun timbul perasaan was was saat nanti bertemu Qatar dan Uni Emirat Arab.Â
Sebaiknya segera lupakan laga perdana ini dan kembali memusatkan perhatian dalam persiapan menghadapi Qatar.Â
Mereka adalah tim yang lebih kuat dibandingkan Taiwan. Sangat dibutuhkan kreativitas tinggi dari trio Saddil, Egy dan Witan dalam menghadapi laga kedua mereka melawan Qatar pada Minggu (21/10/18) di Stadion GBK pukul 19.00 WIB.