Australia boleh bangga akhirnya mereka bisa mengalahkan Timnas U-16 dalam fase perempat final ajang AFC U-16 Championship di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Senin (1/10/18). Kebanggaan mereka bisa dilihat dari penuturan pelatih Trevor Morgan usai laga.Â
Trevor Morgan. "Saya pikir setiap tim yang datang ke sini memiliki tujuan untuk pergi ke Piala Dunia dan itu adalah salah satu hal yang kami lakukan di sini. Kami datang ke sini untuk memenangkan pertandingan dan mendapatkan rasa hormat untuk diri kami sendiri dan kami beruntung kami cukup bagus untuk menang. " Demikian kata Morgan kepada The AFC.com (1/10/18).
Australia memang lebih siap meraih tiket untuk Piala Dunia U-17 Peru. Mereka memiliki mental bertanding yang baik walaupun sempat tertinggal 0-1 hingga babak pertama dan sorakan dari ribuan pendukung supporter Indonesia.Â
Akhirnya mereka memenangkan laga penting ini dengan 3-2. Trevor Morgan boleh merasa lega karena pada awalnya pelatih Australia ini sempat merasakan rasa khawatir dengan performa tinggi tim Indonesia.
Kendati demikian, Garuda Asia dalam ajang ini sudah memberikan banyak bukti bahwa mereka adalah bukan tim sembarangan. Ketika semua pengamat menganggap sepele Tim asuhan Fakhri Husaini ini dibandingkan Iran dalam laga perdananya.Â
Mereka akhirnya membungkam semua prediksi dengan mengalahkan Raksasa Asia dengan 2 gol tanpa balas. Catatan ini menjadi rujukan Australia dalam babak perempat final tersebut. Morgan adalah pelatih yang cerdas bagaimana dia tahu cara seperti apa menaklukan Indonesia.
Bagi Timnas U-16 tentu saja kekalahan ini adalah hal yang sangat mengecewakan. "Kekalahan 2-3 bukanlah hasil yang kami inginkan. Saya bangga dengan para pemain saya, mereka telah memberikan segalanya. Luar biasa apa yang telah mereka capai. Mereka harus belajar beradaptasi dalam situasi pertandingan. Gol pertama adalah yang paling sulit untuk diambil, mereka hanya remaja berusia 16 tahun yang tidak mudah untuk segera menata kembali performanya. " Demikian kata Fakhri Husaini dalam jumpa pewarta usai laga seperti dilansir The AFC.com (1/10/18).
Apa yang dikatakan Fakhri Husaini adalah hal yang benar. Secara tersirat Fakhri mengakui bahwa skuatnya masih labil dan hal ini sangat wajar karena mereka masih remaja berusia 16 tahun. Bukti di lapangan memperlihatkan hal tersebut. Walaupun mereka sudah unggul 1-0 hingga turun minum namun kembali lagi kesalahan yang sama terulang. Gol Australia terjadi dari bola mati seperti halnya saat bermain melawan Vietnam. Setelah gol ini pemain Timnas U-16 benar-benar kehilangan fokus.
Garuda Asia sudah berjuang dengan penuh kesungguhan. Perjuangan yang sangat membanggakan. Mereka harus belajar menerima hasil setiap kekalahan. Â Semua sudah terjadi dan inilah sepak bola hanya ada dua hal kalah dan menang. Kadang kadang tidak semua hasil yang kita harapkan bisa menjadi kenyataan.
Suatu hal yang perlu diakui dengan jujur yaitu Timnas U-16 memang belum saatnya bisa berlaga di Piala Dunia. Mereka harus terlebih dulu memantaskan diri sejajar dengan level tim tim langganan Piala Dunia seperti Korea Selatan, Jepang dan Australia.
Namun demikian Garuda Asia harus bangkit kembali dan secepatnya melupakan hasil ini. Tegakkan kepala dan tatap masa depan dengan optimis karena mereka punya masa depan cemerlang dihadapannya.
Terima kasih anak anak muda Timnas U-16 telah berjuang untuk Negeri yang kita cinati ini. Bravo Merah Putih.
#hensa #kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H