Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengukur Kepantasan Garuda Asia ke Piala Dunia U-17

1 Oktober 2018   11:21 Diperbarui: 1 Oktober 2018   17:39 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fakhri dan Morgan (Foto The AFC.com)

 

Masyarakat Indonesia mengenal Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini ini sebagai skuat yang berjuluk Garuda Asia. Julukan tersebut bukan tanpa alasan namun sangat bermakna pada sebuah tekad menjadi tim yang terbaik di Asia. Ya benar cukup terbaik di Asia saja karena untuk menjadi terbaik Dunia masih butuh waktu dan perjuangan. Untuk ukuran Asia Tenggara mereka baru saja meraihnya dalam ajang AFF U-16 Championship 2018 yang lalu di Sidoarjo.

Sejauh ini Timnas U-16 sudah memasuki perempat final kejuaraan AFC U-16 Championship 2018 di Malaysia. Pada Senin (1/10/18) ini mereka berhadapan dengan Tim Australia di Stadion National Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Laga ini sangat penting bagi Garuda Asia karena selain membuktikan cita-cita mereka menjadi tim yang disegani di Asia juga untuk mewujudkan impian lolos ke Piala Dunia U-17 Peru 2019. Hanya peringkat 4 besar kejuaraan ini yang berhak atas tiket menuju ke Peru. 

"Kami telah menunggu momen ini menyusul kinerja kami dalam tiga pertandingan terakhir dan pemain saya siap untuk bertarung. Australia adalah tim yang kuat, tetapi kami memiliki pengalaman menghadapi mereka di Kejuaraan AFF U-15 2017, yang kami kalah. Kami akan menggunakan kekalahan itu sebagai pelajaran besar bagi kami ketika kami menghadapi mereka lagi, "kata Fakhri Husaini seperti dilansir The AFC.com (30/9/18).

Sementara itu pelatih Australia, Trevor Morgan senang dengan penampilan timnya The Socceroos Muda dan berharap Australia melanjutkan permainan baik mereka di babak sistem gugur ini.

"Tim Australia menyukai turnamen ini, kami sangat berterima kasih dan senang menjadi bagian dari Asia dan bersaing dengan tim-tim yang sangat siap. Untuk maju di level ini penting bagi kami karena kami menetapkan tujuan kami ke level tertinggi. Setiap pertandingan kami bisa menang, dan akan siap untuk menang dan kami sangat siap untuk itu melawan Indonesia. Kami mengakui bahwa semua tim yang memenuhi syarat telah mendapatkan hak mereka untuk berada di perempat final." Demikian kata Morgan seperti dilansir The AFC.com (30/9/18).

Kedua tim sudah membulatkan tekad mereka seperti dikatakan oleh kedua pelatih. Fakhri Husaini sempat menyinggung soal penampilan Bagus yang cenderung menurun dalam dua laga terakhri ini. Demikian pula tentang sifat egoisnya dalam menguasai bola di area pertahanan lawan.

Bagus Kahfi dan Noah Botic (Foto The AFC.com)
Bagus Kahfi dan Noah Botic (Foto The AFC.com)
Mengenai performa Bagus yang dianggap egois oleh sebagian warganet, Fakhri menekankan sisi keegoisan pemain asal Jawa Tengah memang dibutuhkan karena diakuinya ada beberapa kemenangan Timnas Indonesia U-16 yang dihasilkan oleh upaya individu Bagus. "Bahwa bagus dianggap egois, saya harus akui beberapa kemenangan kami justru karena egoismenya dia. Jadi enggak ada yang perlu dirisaukan soal komentar itu," kata Fakhri. CNN Indonesia (30/9/18).

Indonesia tetap mengandalkan trio lini tengah mereka yaitu David Maulana, Andre Oktaviansyah dan Brylian Negietha Aldama. Pergerakkan mereka yang sangat efektif ketika bertanding mengalahkan Iran bias dijadikan acuan dalam menghadapi laga melawan Australia. Demikian pula trio penyerang Supriadi, Bagus Khafi dan Sutan Zico.

Australia sendiri pernah mengalahkan Indonesia 7-3 di Kejuaraan AFF U-15 2017 dengan penyerang Noah Botic sebagai pemain yang sangat menonjol saat itu. Botic saat ini juga masih bermain bersama Australia dalam laga ini. Sejauh ini Botic telah menjadi bintang untuk Australia, mencetak tiga gol termasuk dua gol melawan Afghanistan dan Morgan yakin timnya tidak akan terintimidasi oleh prospek harus bermain di depan fans Indonesia.

Apapun yang terjadi dalam laga ini yang jelas Indonesia sudah mengakhiri penantian panjang dengan mencapai fase perempat final AFC U-16 Championship 2018.  Penampilan terakhir mereka di babak sistem gugur ini terjadi pada edisi tahun 1990 di Uni Emirat Arab. Akhirnya Indonesia berada di urutan keempat setelah kalah 0-5 atas China.

Selamat bertanding Garuda Asia. Menang dan kalah jangan dijadikan beban karena kalian masih muda perjalanan karir masih panjang dengan prestasi yang cerah.

Bravo Merah Putih. 

#hensa #kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun