Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menjelang Timnas Garuda Versus Mauritius, Sementara Lupakan Dulu Luis Milla

11 September 2018   05:16 Diperbarui: 11 September 2018   05:36 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda (Foto ANTARA/Ary Kristianto)

Berbagai tanggapan dan komentar di media baik online maupun media cetak tentang perpanjangan masa kontrak Luis Milla menangani Timnas Garuda. Komentar dan tanggapan tersebut bersifat positif dan menyambut dengan gembira atas keputusan PSSI melalui Rapat Komite Eksekutif mereka.

Untuk merealisasikan kontrak kerja sama PSSI dengan Luis Milla, saat ini mereka masih terus berkomunikasi membicarakan detail kontrak yang akan disepakati. Namun demikian hingga saat ini masih belum ada kelanjutan dan kemajuan dari hasil pembicaraan mereka.

Setelah gagal memenuhi target yang dibebankan PSSI yaitu semifinal Asian Games 2018, Milla pulan ke Spanyol. Hingga saat ini ia belum memberikan jawaban soal tawaran PSSI untuk perpanjangan kontrak baru di Timnas Indonesia. 

Negosiasi nampaknya sangat alot dengan pihak Luis Milla. Ada yang menyebutkan bahwa Milla merasa kecewa karena PSSI masih menunggak gajinya dua bulan terakhir ini. Memang faktanya bahwa gaji Milla nilainya tertinggi dibandingkan para pelatih asing di negara ASEAN ini. Namun hal tersebut ditepis Sekjen PSSI bahwa pembicaraan mereka saat ini adalah pada hal yang lebih detail dalam klausul kontrak.

"Posisinya saat ini menunggu tanggapan Luis Milla dari agennya yang sedang di Spanyol. Kami ingin Milla datang ke Indonesia, bertemu secara personal untuk perpanjang kontrak," kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha seperti dituturkannya kepada CNNIndonesia.com (7/9/18).

"Ada beberapa termin yang kami ajukan, namun PSSI berhak panggil Milla  untuk evaluasi secara langsung. Hal besar seperti ini tidak bisa lewat email. Saya sudah bilang kalau agen tidak berniat untuk diskusi, PSSI akan bawa hal ini ke rapat anggota pada 12 September," kata Tisha menambahkan seperti dilansir situs tersebut.

Timnas Garuda (Foto ANTARA/Ary Kristianto)
Timnas Garuda (Foto ANTARA/Ary Kristianto)
Memperhatikan pernyataan Ratu Tisha nampaknya pihak Luis Milla masih tetap memiliki posisi tawar kepada PSSI, walaupun Milla gagal mencapai target Asian Games. Detail kontrak yang mana yang belum mereka sepakati. Fasilitas yang diminta pihak Luis Milla sempat mengemuka namun PSSI mempunyai standar yang berlaku bagi pelatih asing di Indonesia. Mereka masih terus berkomunikasi dan agen Luis Milla bertemu PSSI di Jakarta agar perundingan bisa lebih intens.

Andaikata pada akhirnya tidak terwujud adanya kesepakatan antara PSSI dan Luis Milla, lalu bagaimana dengan masa depan Timnas Garuda? Pertanyaan tersebut seakan mewakili kekhawatiran dalam benak kita. Namun sebenarnya tidak ada yang perlu dicemaskan.

Saat ini Indonesia sudah memiliki sistem pembinaan sepakbola yang dirangkum dalam panduan Filanesia (PSSI.org 9/9/18). Sistem panduan ini dipakai menjadi sistem pembinaan sepakbola usia muda di seluruh Indonesia. Sistem sepakbola yang menjadi filosofi pembinaan di seluruh Indonesia ini jauh lebih penting daripada seorang pelatih berkaliber Dunia sekalipun. Indonesia memang membutuhkan sistem pembinaan yang baku.

Luis Milla bisa pergi kapan saja, bahkan mungkin saat inipun bisa terjadi. Namun semua sentuhannya kepada Timnas Garuda masih tetap membekas dan menjadi fondasi untuk formasi dari kerangka Timnas Garuda masa depan.

Bravo Timnas Garuda.

#hensa #kompasiana 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun