Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Merajut Kembali Mimpi Timnas Garuda Bersama Luis Milla

9 September 2018   06:01 Diperbarui: 9 September 2018   06:21 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asian Games Jakarta Palembang sudah berlalu. Mimpi meraih semi final Asian Games 2018 harus kandas di fase 16 besar. Iya benar belum sampai 8 besar Timnas Garuda sudah kandas. Uni Emirat Arab (UEA) adalah  negara Asia Barat yang menghukum dengan tegas untuk memulangkan tuan rumah Indonesia dari persaingan.

Garuda Muda kalah dalam adu penalti setelah bermain 2-2 di waktu normal dan perpanjangan. Kekalahan dari UEA ini seakan kita semua baru saja terbangun dari mimpi. Harus kembali menerima kenyataan ternyata sepakbola kita masih berada pada level di sekitar Asia Tenggara saja belum setara dengan sepakbola Asia Barat apalagi Asia Timur.

Baiklah, saat kalah adu penalti dari UEA anggap saja itu adalah tragedi. Sebenarnya kekalahan itu bisa dihindari jika saja pemain kita sangat siap mental menghadapi momen tersebut. 

Namun demikian publik sepakbola yang sebagian besar merupakan penggemar fanatik Timnas Garuda ternyata bisa memahami kekalahan tersebut. Bahkan mereka dan para Pengamat harus mengakui bahwa Timnas Garuda hasil sentuhan Luis Milla memiliki karakter sebuah tim yang perlu dipertahankan.

Garuda U-23 (Foto PSSI.org)
Garuda U-23 (Foto PSSI.org)
Sangat jelas terlihat selama mengikuti Asian Games, mental bertanding Garuda U-23 sudah mulai terlihat. Bukti nyata adalah saat laga lawan UEA, ketinggalan dua kali namun bisa menyamakan kedudukan dua kali. Pada waktu melawan Palestina di fase grup juga demikinan, walaupun akhirnya kecolongan gol sehingga kalah.

Ketum PSSI sendiri mengakui hal tersebut padahal sebelumnya Beliau tetap mematok 4 besar kepada Luis Milla jika gagal maka selamat tinggal. "Timnas Indonesia sejak dipegang Luis Milla, telah memberikan kultur yang berbeda dan mengubah warna pesepakbolaan kita. Sehingga kita tahu persis ke arah mana nanti kita melakukan pembinaan untuk pemain sepak bola Indonesia. Saat ini Milla sedang pulang ke Spanyol untuk berlibur. Segera juga kami akan melakukan negoisasi terkait perpanjangan kontrak dirinya." Demikian Edy Rahmayadi, Ketum PSSI menyampaikan rilis resmi dihadapan para Pewarta tentang kepastian perpanjangan kontrak untuk pelatih asal Spanyol tersebut, seperti dilansir PSSI.org (28/8/18).

Luis Milla mulai melatih Timnas Indonesia pada Januari 2017. Selain ajang Asian Games 2018, Milla juga pernah membawa Timnas U-22 meraih perunggu di ajang SEA Games 2017 di Malaysia. Selain itu juga beberapa kali melatih Timnas Indonesia Senior di ajang uji coba Internasional.

Keputusan Exco PSSI sangat realistis dalam menentukan perpanjangan kontrak untuk  Luis Milla, walaupun hanya setahun ke depan. Pembinaan sepakbola harus dilakukan secara berjenjang. Cara-cara instan yang selama ini dijalankan harus segera ditinggalkan. Luis Milla sudah meletakkan dasar yang kuat dalam skuat Timnas U-23 sehingga tinggal melanjutkan pembinaan ke tahap berikutnya bagi pemain-pemain terpilih ini. 

Ada kultur yang berbeda dan perubahan warna permainan Timnas Garuda seperti yang dikemukakan Edy Rahmayadi di atas bisa dijadikan harapan baru. Setahun ke depan bersama Luis Milla seakan sedang merajut kembali mimpi untuk diwujudkan. Mimpi itu adalah juara Piala AFF 2018 dan Juara SEA Games 2019.

Garuda selalu optimis dan tetap menolak untuk menyerah. Bravo Merah Putih.

#hensa #kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun