Semua orang sudah menunggu untuk menyaksikan debut Cristiano Ronaldo bermain bersama Juventus di kompetisi Serie A Italia. Akhirnya Ronaldo sangat menikmati dan terlibat dalam debutnya saat Juventus menang 3-2 atas Chievo di Stadion Marc Antonio Bentegodi, Verona Sabtu (18/8/18).Â
Namun dalam debutnya ini Ronaldo tidak memiliki keberuntungan di depan gawang Chievo. Belum ada gol dari kakinya diawal kiprah pemain Juventus seharga  105 juta poundsterling yang ditransfer dari Real Madrid bulan lalu.
Benarkah ini pertanda Ronaldo sudah mandul dan awal bukti bahwa dirinya sudah habis? Apakah para fans kecewa karena Ronaldo tidak mencetak gol dalam laga tersebut? Tentu saja para fans kecewa, namun mereka akhirnya terhibur karena Juventus memenangkan laga pertama mereka di Serie A dengan meraih 3 poin penuh di kandang Chievo. Walaupun sebenarnya Bianconeri sempat tertinggal 1-2 di awal babak kedua sebelum berhasil menyamakan kedudukan dan menang di injury time.
Pasukan Massimiliano Allegri ini hampir saja menuai kekalahan jika saja tidak ada gol bunuh diri dari Mattia Bani menit ke-75 dan gol kemenangan yang telat di menit 90+3 melalui pemain pengganti Federico Bernardeschi hasil tendangan dari jarak dekat
Sebelumnya Juventus mengira mereka mendapat kemenangan pada menit ke-86, tetapi sundulan Mario Mandzukic harus ditolak oleh ulah dari teknologi VAR yang mulai diterapkan di Serie A. Pembatalan gol ini jelas terlhat dari VAR Â karena handball Ronaldo sebelum aksi Mandzukic.
Max Allegri memutuskan untuk memainkan Ronaldo di depan dalam formasi 4-2-3-1 dengan trio kecepatan Juan Cuadrado, Paulo Dybala dan Douglas Costa di belakangnya. Formasi ini mungkin diterapkan akibat tidak adanya Gonzalo Higuain yang pindah ke AC Milan dengan status pinjaman sepanjang musim ini. Namun demikian terlihat adanya kecanggungan seorang Ronaldo dalam formasi barunya sebagai striker tunggal.
Paulo Dybala yang bermain sebagai second striker dibelakang Ronaldo terlihat canggung. Mereka mungkin akan lebih cocok di duetkan dalam formasi 4-4-2 atau 4-3-3, di mana formasi ini juga sudah familiar bagi Ronaldo saat di Real Madrid. Apakah karena Juventus bermain tandang maka harus digunakan formasi 4-2-3-1 dengan memperkuat lini tengah? Empat bek belakang dengan doubel pivot dua gelandang bertahan yang diperankan oleh Khedira dan Pjanic memang terlihat efektif.
Dari catatan Skysports.com (19/8/18), fakta di lapangan malah menunjukkan dominasi ball possision hingga 72,5 persen dengan 27 total tendangan ke arah gawang 10 diantaranya on target. Performa yang demikian sebenarya Juventus tidak harus menang dengan skor tipis bahkan sempat tertinggal terlebih dulu.
Pada laga pertama ini menunjukkan Ronaldo tidak mampu mencetak gol dengan formasi tersebut. Oleh karena itu Allegri harus secepatnya menemukan formulasi yang tepat untuk posisi Ronaldo dalam timnya. Memang benar pemenang lima kali Ballon d'or ini adalah pemain serba bisa namun kenyamanan bermain dengan sesama rekan dalam skuat yang harmonis juga tidak boleh dilupakan.
Debut Ronaldo yang hampa gol menjadi catatan Juventus dan para fans mereka. Namun masih ada laga-laga berikutnya yang akan menjadi bukti kualitas seorang Ronaldo. Kita tunggu saja. Â
#hensaÂ
#kompasiana20082018 Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H