Final Piala AFF U-16 diperebutkan oleh Timnas U-16 Garuda Asia melawan Thailand, Sabtu (11/8/18) pukul 19.00 WIB di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.Â
Prestasi yang ditorehkan Garuda Asia ini adalah yang pertama kali dalam sejarah kelompok usia mereka. Laga final ini juga menjadi catatan penting bagi Fakhri Husaini dan skuatnya dalam upaya meraih gelar pertamanya.
Namun apakah benar bahwa kejuaraan tingkat ASEAN ini bukan sasaran utama bagi Garuda Asia? Jawabannya adalah benar. Target utama Garuda Asia adalah Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Peru pada 17 September -- 8 Oktober 2019.Â
Untuk bisa meraih impian ini, Garuda Asia harus mampu lolos ke semifinal dalam ajang Piala Asia U-16 di Malaysia pada 20 September hingga 7 Oktober 2018.Â
Timnas U-16 tergabung bersama India, Vietnam, dan Iran di Grup C (The AFC.com, 2/4/18). Inilah impian terbesar talenta talenta muda Indonesia yang mereka bidik selama ini.
"Semua pemain kami dalam kondisi fit berlatih sore ini dengan materi yang sama seperti latihan-latihan sebelumnya. Termasuk juga pemulihan fisik dan stamina pemain. Alhamdulillah saya senang mereka bisa pulih lebih cepat. Kami siapkan semua skenario yang bisa saja terjadi di lapangan. Kami sudah pernah bertemu dengan Thailand sebelumnya. Saya melihat materi pemain yang mereka bawa juga tidak benyak berubah seperti saat di kualifikasi Piala AFC U-16 tahun lalu di Thailand," kata pelatih Fakhri Husaini  di sela sela latihan anak asuhnya seperti dilansir PSSI.org (10/8/18).
Thailand memang bukan lawan yang asing bagi Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini. Pada kualifikasi Piala AFC U-16 tahun lalu Thailand dikalahkan mereka 1-0 di Bangkok. Tentu saja hasil tersebut menjadi pegangan penting untuk menentukan taktik dan persiapan menghadapi final ini.
Fakhri menganggap bahwa Thailand adalah tim kuat, meski dengan pelatih baru saat ini. Mereka sebelumnya dilatih oleh Salvatore Valero. Anak-anak muda dari Negeri Gajah Perang ini adalah tim yang bisa bermain tenang dan cerdas dalam memanfaatkan peluang sekecil apapun.Â
Organisasi permainan Thailand lebih baik dari Malaysia. Kemampuan individu pemain mereka juga sangat matang. Kemenangan 1-0 tahun lalu jangan dijadikan patokan karena sekarang Thailand sudah jauh lebih berkembang.
Produktivitas gol Garuda Asia yang subur kembali diuji dalam final ini. Top skorer sementara Bagus Kahfi dengan 12 gol, kembali ditantang untuk mencetak gol.Â
Formasi 4-3-3 yang selalu diterapkan oleh Fakhri Husaini akan menurunkan trio lapangan tengah David Maulana, Brylian dan Andre. Masih ada Rendy Juliansyah dan Hamsa Lestaluhu yang juga siap diturunkan. Mereka adalah motor penggerak lini tengah yang sangat vital.
Saat berhadapan dengan Malaysia di semi final berkali kali mereka berduel sengit. Fakhri Husaini memasukkan Sutan Zico mengantikan Fajar sedangkan posisi Fajar diisi oleh Bagus Kahfi. Sejak penggantian ini kelihatan serangan Garuda Asia semakin tajam.
Kuartet lini belakang yang kokoh masih tetap diperankan oleh Bagas Kaffa, Komang Teguh, Reza Fauzan dan Yudha Febrian denga penajga gawang Ernando Ari. Mereka adalah benteng pertahanan Garuda Asia yang sejauh ini paling sedikit kebobolan dalam turnamen ini yaitu hanya 3 gol. Â
Semua persiapan menjelang final ini sudah optimal kini Garuda Asia hanya tinggal bertanding dengan penuh semangat dan tetap respect kepada lawan. Jadilah juara sejati dengan sportivitas tinggi. Bravo Garuda Asia.
#hensa11082018Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H