Tim Piala Uber Indonesia akhirnya harus kandas di babak perempat final setelah ditundukkan tuan rumah Thailand dengan skor tipis 2-3 di Impact Arena Bangkok Kamis (24/5/18). Perjuangan mereka sangat membanggakan walaupun harus kalah namun mereka masih mampu menegakkan kepala dan menatap ke depan. Hal tersebut diakui pula oleh Manager Tim Indonesia, Susy Susanti.
"Hari ini secara keseluruhan anak-anak sebenarnya sudah tampil luar biasa. Karena di atas kertas kan Thailand masih di atas kita. Baik dari seeded dan rangking. Apalagi kita lihat tiga pemain tunggal mereka juga cukup kuat. Kalau mau ambil poin di dua ganda dan satu tunggal. Tapi sayang meskipun tadi punya peluang, sudah unggul 2-1, dimana Greysia Apriyani tampil luar biasa. Lalu Gregoria juga betul-betul fight banget dan bagus." Demikian kata Susy Susanti  seusai laga melawan tuan rumah Thailand di Impact Arena Bangkok seperti dilansir Badmintonindonesia.org (14/5/18).
Baiklah untuk sementara lupakan kekalahan itu kini saatnya kita mengupas penampilan pemain nasional bulutangkis muda yang punya prospek masa depan yang cerah. Ya benar , dia adalah Gregoria Mariska Tunjung yang akrab diapnggil Jorji.
Gadis kelahiran Wonogiri 18 tahun yang lalu ini (Lahir 11/8/1999) sudah menampilkan performa yang impresif selama gelaran Piala Uber 2018 ini. Menempati ranking 35 Dunia, Jorji selama karirnya sejauh ini sudah mengoleksi 109 kemenangan (BWFbadminton.com 24/5/18). Kiprahnya dalam perebutan Piala Uber sejak babak fase grup, Jorji selalu diturunkan sebagai tunggal kedua dan selalu menyumbangkan poin untuk tim Piala Uber Indonesia.
Kita simak data dari BWF.tournamentsoftware.com (25/5/18), penampilam Jorji pada laga pertama menang atas Goh Jin Wei (Malaysia) 22-20 dan 21-16. Jorji sudah 6 kali bertemu Goh Jin Wei dengan 3 kemenangan. Â Kemudian Yaelle Hoyaux (France) menjadi korban berikutnya dengan skor 21-9 dan 21-8.
Ketika Indonesia melawan China dipertandingan terakhir fase grup kembali Jorji berhasil menundukkan Gao Fangjie dua set langsung 23-21 dan 21-16. Kemenangan ini menjadikan skor pertemuan mereka menjadi 2-2. Terakhir di babak perempat final Jorji menundukkan pemain Thailand ranking 11 Dunia, Nitchaon Jindapol juga cukup dua set langsung 21-10 dan 22-20. Kini head to head dengan Jindapol menjadi 2-1 untuk keunggulan Jorji.
Empat laga yang sudah dijalani Jorji dalam ajang Piala Uber 2018 ini adalah pencapaian yang sangat mengesankan karena semua kemenangan tersebut dihasilkan dengan straight set. Memang benar bahwa lawan-lawannya bukan level yang masuk dalam 10 besar Dunia, Goh Jin Wei (Ranking 31), Gao Fanjie (32) dan Nitchaon Jindapol (11). Namun demikian ada hal yang menjadi catatan positif bagi pemain muda ini yaitu konsistensi.
Faktor konsistensi selama ini adalah yang menjadi kendala Jorji dalam menghadapi setiap pertandingan. Dalam 4 laga yang sudah dijalani Jorji selama Piala Uber selain lebih konsisten, terlihat juga mental bertanding yang kokoh. Karakter permainan yang cerdas dengan selalu membaca gaya bermain lawan adalah penampilan Jorji yang mulai terlihat.
Cermat dalam memberikan respon dan tidak mudah menyerah dalam setiap duel permainan serta dukungan stamina. Faktor yang terakhir ini tetap harus dilakukan peningkatan dalam latihan fisik di Pelatnas. Hal tersebut sangat penting karena untuk bersaing di level atas dalam persaingan tunggal putri Dunia, stamina dan daya tahan kebugaran sangat besar perannya.
Pesan penting bagi Jorji adalah mempertahankan performa ini sebaik mungkin. Sudah saatnya memiliki standar tinggi dalam permainan bulutangkis. Gregoria Mariska Tunjung, pemain Nasional Bulutangkis Indonesia yang masih belia sehingga diharapkan menjadi tumpuan harapan kebangkitan Tunggal Putri dimasa depan.
#hensa25052018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H