Turnamen Yonex All England Open dengan level Superseries Premier berhadiah total 600.000 USD akan berlangsung di  Barclaycard Arena, Birmingham England pada 7-12 Maret 2017.
Indonesia mengirimkan pemain-pemain untuk semua nomor yang dipertandingkan. Wakil pada nomor tunggal putri akan diikuti oleh Fitriani, Dinar Dyah Ayustine dan Lyanny Alesandra Mainaky. Bagaimana peluang mereka untuk bersaing dengan pemain-pemain dunia dalam turnamen bergengsi ini.
Mari kita simak undian yang sudah ditetapkan penyelenggara turnamen. Unggulan pertama adalah pemain ranking 1 dunia Tai Tzu Ying (Taipe) berada di Pool atas dan unggulan kedua adalah ranking 2 dunia, Carolina Marine (Spanyol) di Pool bawah.
Lyanny Alesandra Mainaky.
Dari tiga wakil tunggal putri kita, hanya Lyanny yang harus berjuang dari babak kualifikasi. Pemain muda berusia 21 tahun ini memiliki ranking dunia pada posisi 69 sehingga harus mengikuti babak kualifikasi Q1.
Lyanny harus berhadapan dengan Nadia Fankhauser dari Swiss dan jika menang akan berhadapan dengan pemenang antara pemain Taiwan, Lee Chia Hsin dan pemain France, Delphin Lansac. Diharapkan Lianny lolos dan kemungkinan berhadapan dengan Lee Chia Hsin yang lahir tahun 1997 ini  mempunyai ranking dunia posisi 45 masih di atas Lyanny.
Mereka selama ini belum pernah bertemu sehingga peluang kedua pemain sama. Kemenangan Lyanny akan menempatkannya ke babak utama dan lawan yang dihadapi di babak tersebut adalah pemenang pada kualifikasi 4 (Q4).
Di sana ada dua pemain Jerman yaitu Fabienne Deprez dan Yvonne Li. Juga dari Wales, Jordan Hart dan Swiss, Sabrina Jaquet. Diantara 4 pemain itu Sabrina lebih diunggulkan lolos dari kualifikasi ini sehingga akan menjadi calon lawan Lyanny. Pada babak utama dua pemenang kualifikasi Q1 dan Q4 ini akan berada di pool atas bersama unggulan pertama, Tai Tzu Ying. Â
Dinar Dyah Ayustine.
Pemain tunggal putri ini bersama Fitriani langsung ditempatkan di babak utama. Dinar akan berhadapan dengan pemenang yang lolos dari kualifikasi Q3. Kemungkinannya Dinar akan berhadapan dengan pemain Denmark, Natalia Koch Rohde yang diunggulkan di babak kualifikasi ini.
Dinar (23 tahun) memiliki ranking dunia 39 berada di Pool atas yang ditempati oleh unggulan pertama, ranking 1 dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan). Jika Dinar menang pada babak pertama, sudah ditunggu pemenang antara Pusarla V Sindhu (India) dan Mette Poulsen (Denmark). Pemenang duel ini akan meloloskannya ke perempat final di sana kemungkinan sudah ditunggu oleh unggulan pertama Tai Tzu Ying (Taiwan).
Fitriani.
Sekarang kita lihat perjalanan tunggal putri usia 18 tahun ini juga berada di Pool atas bersama dengan Dinar Dyah Ayustine. Pada babak pertama, Fitriani akan ditantang langsung oleh unggulan tiga Sung Ji Hyun (Korea Selatan). Pemain putri Korea berpengalaman ini berperingkat 3 dunia adalah lawan yang tidak mudah untuk ditundukkan Fitriani.
Walaupun secara head-to-head Fitriani belum pernah bertemu namun Sung Ji hyun pernah mengalahkan Hanna Ramadini, Dinar Dyah dan Gregoria Mariska sehingga bisa dijadikan gambaran sejauh mana kualitas pemain ini. Satu-satunya pemain Indonesia yang pernah mengalahkannya adalah Belaetrix Manuputy dengan skor 21-16, 16-21 dan 19-21 di Turnamen Djarum Indonesia Open 2013.Â
Jam terbang yang berpengalaman selama karirnya bisa dilihat dari catatan 428 kali bertanding dengan 290 kemenangan dan 138 kalah. Â Pertandingan babak pertama ini bagi Fitriani akan menentukan langkah selanjutnya. Jika berhasil dilewati sudah ditunggu di babak kedua oleh pemenang antara Yip Pui Yin (Hongkong) dan pemain yang lolos dari kualifikasi Q2. Babak selanjutnya adalah perempat final kemungkinan ada di sana adalah pemain India unggulan 8, Saina Nehwal.
Ukurannya BWF-Ranking.
Bila saja mereka semua berhasil lolos dari hadangan para unggulan maka kemungkinan bertemu antara Fitriani dengan Lyany ada di babak perempat final dengan syarat Lianny berhasil menyingkirkan Sania Nehwal di babak kedua dan Fitriani menang dari Sung Ji Hyun di babak pertama.
Sedangkan pertemuan antara Fitriani dengan Dinar Dyah ada di semi final dengan catatan Dinar berhasil menyingkirkan Pusarla Sindhu di babak kedua dan Tai Tzu Ying di perempat final.
Jika yang menjadi ukuran adalah ranking dunia, tentu saja Lyanny, Dinar dan Fitriani masih jauh di bawah pemain-pemain unggulan tunggal putri di All-England ini. Untuk membuat kejutan dibutuhkan kesungguhan selain dari kesiapan mental fisik yang prima.
Namun demikian ukuran ranking dunia sudah menggambarkan realita yang sebenarnya dari pengalaman dan jam terbang mereka dalam mengikuti setiap turnamen yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation.
Tetap semangat meraih prestasi tinggi Tunggal Putri Indonesia. Bravo Bulutangkis Indonesia.
#hensa05022017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H