Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Inilah Performa Pemain Muda Tunggal Putra Indonesia di Dua Turnamen BWF-Grand Prix Gold 2017

12 Februari 2017   10:10 Diperbarui: 12 Februari 2017   16:42 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Firman Abdul Kholik. Firman sudah gugur pada babak pertama setelah kalah dari pemain Hongkong, Lee Cheuk Yiu dengan skor 13-21 dan 17-21.

Turnamen kedua tahun 2017 ini adalah Princess Sirivannavari Thailand Masters2017 berlangsung di Nimibutur Stadium, Bangkok-Thailand  7 – 12 Februari 2017. Turnamen dengan level Grand Prix Gold ini diikuti oleh lima dari tujuh pemain utama tunggal putra pelatnas Cipayung. Pelatih Hendry Saputra menetapkan semifinal menjadi target minimal timnya pada turnamen yang berlangung di Bangkok, 7-12 Februari 2017.

Pada nomor tunggal putra, Indonesia tinggal menyisakan Anthony Ginting dan Tommy Sugiarto pada babak perempat final. Hasil drawing menempatkan kedua pemain ini berada di grup bawah sehingga kemungkinan terjadi pertemuan mereka di semi final.

Anthony Ginting.Pada perempat final, pemain muda berusia 20 tahun, Anthony Ginting berhasil lolos ke semi final setelah mengalahkan pemain China,  Zhao Junpeng dengan skor 21-16 dan 21-16. Kemenangan ini menjadikan skor pertemuan diantara mereka menjadi 1-1. Ginting pernah kalah dari Zhao pada Turnamen Indonesian Masters 2016 dengan skor 18-21 dan 20-22. Ginting saat ini memiliki ranking dunia posisi 36 sedangkan Zhao posisi 58.

Pada babak perdelapan final Ginting berhasil menggulung jago China lainnya, Huang Yuxiang yang diunggulkan ditempat kedua dalam turnamen ini dengan skor  19-21, 21-15 dan 21-12. Pemain ini memiliki ranking dunia pada posisi lebih tinggi dari Ginting yaitu 28. Sedangkan pada babak pendahuluan Ginting masing-masing mengalahkan sesama pemain Indonesia, Vicky Angga Saputra dengan 21-8 dan 21-13 dan pemain Thailand,  Yodsakorn Nualnooplong dengan 21-13 dan 21-7. 

Pada semi final Anthony Ginting bertemu seniornya Tommy Sugiarto yang berhasil mengalahkan pemain Thailand, Khosit Phetpradab dengan skor  21-9, 22-24 dan 21-17.  Melalui pertarungan ketat tiga set akhirnya Ginting harus mengakui kehebatan seniornya yang sekarang berkarir professional dengan skor 21-16, 18-21 dan 14-21. Prestasi terbaik Anthony Ginting dalam turnamen ini adalah semi final. Hal ini berarti pemain muda ini sudah dua kali tembus kebabak semi final di dua turnamen Grand Prix Gold WBF 2017.

Pemain tunggal putra lainnya sudah gugur pada babak awal. Pemain harapan masa depan Indonesia, Jonatan Christie dikalahkan pemain India, Aditya Joshi di babak kedua dengan skor 16-21 dan 19-21.  Pemain muda lainnya, Ihsan Maulana juga harus mengakui keunggulan pemain Malaysia, Zii Jia Lee di babak ketiga dengan skor 19-21 dan 14 – 21. Demikian pula di babak ketiga ini, pemain pelatnas lainnya Firman Abdul Khalik dikalahkan pemain tuan rumah, Kanthapon Wangcharoe dengan skor  23-25.  dan 12-21. Sedangkan Bayu Pangesthu terhenti di babak 3 dikalahkan seniornya Tommy Sugiarto dengan 12-21 dan 14-21.

Prestasi terbaik Anthony Ginting.

Awal yang baik bagi Anthony Ginting di tahun 2017 ini dengan menorehkan prestasi cukup lumayan atas keberhasilannya dua kali menembus babak semi final masing masing di turnamen Malaysia  Masters dan Thailand  Masters. Jonathan Christie, Ihsan Maulana, Bayu Pangesthu dan Firman Abdul Khalik. Mereka belum berhasil setelah dua turnamen tersebut. Kecuali Bayu berhasil masuk 8 besar di Malaysia Masters. Tentu saja hal ini harus menjadi catatan bagi Tim Pelatih Pelatnas Cipayung untuk meningkatkan latihan mereka sehinga lebih siap dalam menghadapi turnamen-turnamen berikutnya.

 “Program latihan tahun ini kami tingkatkan lagi. Dengan kembalinya pelatnas dibagi tim utama dan pratama, kami di jajaran pelatih bisa lebih fokus dalam meningkatkan standarisasi latihan,” demikian tekad pelatih tunggal putra Pelatnas, Hendry Saputra.

Melihat performa di lapangan sangat kentara bahwa stamina pemain-pemain Indonesia belum menampilkan kekuatan fisik yang prima. Bandingkan dengan kekuatan prima dari stamina pemain-pemain negeri Tirai Bambu yang selalu siap bermain ketat hingga 3 set. Semoga hal ini menjadi perhatian bagi para pelatih fisik di Pelatnas Cipayung. Masih banyak yang harus dibenahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun