Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Alfred Riedl Sudah Memenuhi Target, Pantaskah Dipertahankan?

19 Desember 2016   20:39 Diperbarui: 19 Desember 2016   21:05 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita jangan terlena oleh pencapaian Timnas masuk final seolah-olah hal itu adalah prestasi puncak. Ukuran prestasi itu adalah meraih gelar Juara. Namun demikian baik Pemerintah maupun PSSI sangat memaklumi kendala Timnas dalam mengikuti Piala AFF 2016 ini. Persiapan yang singkat dan minim dengan uji coba serta pemilihan pemain yang terbatas pula.  

Sedemikian rumit kendala yang dihadapi saat itu sehingga Timnas hanya ditargetkan lolos ke semi final.  Target itu sudah dicapai oleh skuat Garuda. Bahkan pencapaian Timnas bisa melebihi target yang diharapkan, mereka akhirnya berhasil lolos ke laga Final walaupun akhirnya harus mengakui keunggulan juara bertahan Thailand dengan agregat gol 3-2.

Bagaimanapun juga para punggawa Timnas beserta jajaran pelatih layak mendapatkan penghargaan atas perjuangan selama AFF 2016 ini. Jerih payah dan semangat pantang menyerah skuat Garuda sangat membanggakan.  

Hal tersebut berarti target yang menjadi tanggung jawab Alfred Riedl sudah dituntaskan dengan baik. Riedl berhasil membawa Timnas Garuda masuk semi final bahkan berlaga di final dengan memenangkan pertandingan pada leg pertama dengan 2-1 walaupun kalah 0-2 pada leg kedua.  

Kontrak Riedl akan berakhir pada 31 Desember 2016 sedangkan menurut Waketum PSSI Djoko Driyono, evaluasi Timnas Senior akan dilakukan pada 8 Januari 2017 dalam Kongres Tahunan PSSI. Djoko Driyono belum bisa memberikan komentar apapun terkait pelatih Timnas Garuda setelah kontrak Riedl berakhir. Apakah akan diperpanjang ataukah akan mencari calon Pelatih yang lain? Keputusan tersebut baru bisa diketahui setelah Kongres Tahunan 2017.

Pelatih Timnas Senior dan Timnas U-22

Jika melihat target yang sudah dicapai oleh Riedl, maka sesungguhnya pelatih asal Austria ini tidak gagal. Hanya saja perlu dilihat apakah dalam kontrak ada opsi perpanjangan jika target bisa dicapai. Kontrak memang harus jelas dengan target yang terukur dan opsi yang tegas.  

Melihat performa Timnas selama mengikuti Piala AFF 2016, memang harus diakui faktanya masih banyak yang harus dibenahi. Untuk itu diperlukan pembinaan lebih intensif dan terarah oleh Pelatih yang akan ditunjuk PSSI.

Tahun 2017 ada dua agenda besar yang akan diikuti oleh Timnas khususnya Timnas U-22. Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 dijadwalkan berlangsung pada 15-23 Juli 2017. Sedangkan SEA Games diselenggarakan pada 15-31 Agustus 2017. Indonesia berharap bisa mengukir prestasi di dua ajang itu.

Tahun depan masih bisa bermain untuk timnas U-22 adalah Hansamu Yama, Evan Dimas, Muchlis Hadining, Yanto Basna. Secara umum persyatan dari kualifikasi Piala Asia U-23 dan SEA Games memang untuk pemain kelahiran 1995 atau lebih.

"Pada Agustus 2017 ada SEA Games di Kuala Lumpur. Kami akan berjuang demi Garuda di dadaku," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi,

Oleh karena itu PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia, harus bekerja cepat untuk mempersiapkan timnas U-22. Hal ini harus mengambil pengalaman dari kegagalan Timnas Senior di Piala AFF 2016.

Agenda Timnas Senior sendiri hanya bisa mengikuti friendly games untuk memperbaiki ranking FIFA.  Kegiatan ini menyesuaikan dengan agenda kalender FIFA tahun 2017. Untuk jadwal friendly match adalah 20-27 Februari, 5-13 Juni, 28-31 Agustus, 1-5 September, 2-10 Oktober dan 6-14 November. Hanya ada minimal 6 pertandingan selama tahun 2017 nanti.

Ada Timnas U-22 dan Timnas Senior yang menjadi tanggung jawab PSSI. Pertanyaannya apakah akan ditangani masing-masing oleh dua Pelatih Kepala atau cukup seorang Pelatih Kepala? Jika dua orang pelatih maka sebaiknya untuk Timnas U-22 bisa diserahkan kepada Pelatih Indonesia sedangkan Pelatih Kepala untuk Timnas senior bisa berasal dari Negara lain.

Kita sekarang jadi tahu dimana level sepakbola Indonesia yang sebenarnya setelah gelaran AFF 2016 ini. Perjuangan para punggawa Timnas luar biasa namun juga tidak bisa menutupi fakta yanga ada kualitas sepakbola kita masih di bawah Thailand.  Masih ada hari esok. Saatnya sekarang kerja, kerja, kerja.

Bravo Garuda. Jayalah Merah Putih

#hensa19122016

Graha Hijau 19 Desember 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun