Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Trauma Final Timnas Garuda dan Tropi Perpisahan untuk Alfred Riedl

12 Desember 2016   21:21 Diperbarui: 12 Desember 2016   21:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia akan berhadapan dengan Juara Bertahan Thailand dalam final Piala AFF 2016. Laga final leg pertama digelar pada Rabu (14/12/2016) di Stadion Pakansari Bogor. Sedangkan leg kedua akan berlangsung di Stadion Rajamangala, Bangkok pada Sabtu (17/12/2016).

Selama sejarah Piala AFF dari 10 edisi yang sudah berlangsung, baru 4 negara yang berhasil merebut tropi yaitu Thailand 4 kali, Singapore 4 Kali, Malaysia dan Vietnam masing-masing 1 kali.

Thailand adalah juara bertahan Piala AFF 2014 dan tahun ini berusaha untuk mempertahankan gelar tersebut sekaligus gelarnya yang kelima.  Jika berhasil maka Thailand adalah Negara yang sudah dua kali berhasil mempertahankan gelar juara Piala AFF dan tercatat sebagai Negara yang paling banyak mengoleksi tropi 5 kali.Tahun 2002 The War Elephant berhasil mempertahankan gelar yang direbutnya tahun 2000.  

Atau justru final edisi 2016 ini adalah Indonesia sebagai Negara ke lima yang berhasil merebut tropi AFF sekaligus untuk yang pertama kalinya bagi Timnas Garuda.

Trauma Finalis Timnas Garuda

Sudah 4 kali lolos sebagai finalis namun Garuda ternyata belum satupun berhasil merebut Tropi AFF. Tahun 2016 ini adalah laga sebagai finalis yang ke lima bagi Garuda.

Inilah catatan trauma Timnas Garuda selama mengikuti final di Piala AFF.  Thailand pernah 2 kali mengalahkan Indonesia di final Piala AFF yaitu pada edisi tahun 2000 dan 2002.

Pada final tahun 2000 Indonesia mengalami kekalahan 1-4 yang berlangsung di Stadion Rajamangala Bangkok sedangkan pada tahun 2002 kalah adu pinalti dengan skor 2-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno setelah dalam waktu normal kedudukan tetap 2-2.

Tahun 2016 ini adalah pertemuan mereka yang ketiga di final. Semoga trauma tersebut  berhasil dihilangkan dari benak para punggawa Timnas Garuda. 

Pada edisi tahun 2004 kali ini Timnas ditundukkan oleh Singapura. Harus mengakui kalah  1-3 saat bertanding di Gelora Bung Karno, lalu saat tandang di Stadion National, Singapura juga kembali kalah 1-2.  Indonesia kalah ata Singapura sebagai juara dengan agregat gol 2-5.

Timnas Garuda terakhir lolos ke babak final pada Piala AFF 2010. Pada edisi ini Malaysia yang menjadi juara, setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat skor 4-2 yaitu menang 3-0 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia, kemudian kalah 1-2 di kandang Indonesia, Gelora Bung Karno Senayan.

Penampilan Timnas Garuda dalam 4 laga final yang tidak berhasil meraih tropi semoga saja tidak menjadi trauma bagi skuat edisi Piala AFF 2016 ini.

Antara Harapan dan Kenyataan

Ketum PSSI Edy Rahmayadi sudah memprediksi jauh sebelum laga semifinal leg pertama saat melawan Vietnam di Pakansari Bogor, bahwa Indonesia akan kembali berjumpa dengan Thailand di Final AFF Suzuki Cup 2016.

Ternyata prediksinya tepat namun untuk final ini beliau tidak berani berkomentar lebih banyak.  Edy Rahmayadi hanya berpesan kepada punggawa Timnas saat berkunjung ke Pelatnas di Lapangan Sekolah Pelita Harapan Karawaci.  

Pesan Ketum PSSI agar punggawa Timnas bermain penuh kesungguhan karena Rakyat Indonesia mendoakan mereka saat laga nanti menang.  Edy memantau latihan skuat Merah Putih pada Jumat (9/12/2016).  

Harapan Edy Rahmayadi agar para pemain, pelatih, dan tim official, memberikan yang terbaik sehingga skuat Indonesia mampu menang melawan Thailand. Demikian pula agar para pemain dan suporter Indonesia tetap tertib dan memberikan rasa aman bagi pemain Thailand, dan para suporter tamu.

Harapan Ketum PSSI juga harapan Pecinta Timnas. Luar biasa dukungan rakyat Indonesia yang selalu memberikan aura kemenangan walaupun fakta fakta berbicara bahwa Thailand setingkat di atas Timnas Garuda.

Hal itu tidak pernah menyurutkan semangat agar Timnas berani melawan Thailand dengan penuh semangat tanpa kenal lelah tentu saja plus keberuntungan yang selalu memihak Indonesia. Timnas Garuda sudah membuktikannya dengan mengalahkan Vietnam di semifinal. Hal yang sama bisa saja dilakukan terhadap Thailand di final ini.

Final Piala AFF 2016 untuk Mengukur Level Timnas Garuda

Harapan boleh saja digantungkan setinggi mungkin namun sebaiknya fakta-fakta yang ada juga diperhatikan secara bijak. Final ini bagi Timnas Garuda bisa digunakan sebagai ukuran sejauh mana level Indonesia saat ini.

Menang atau kalah bukan lagi menjadi evaluasi akhir. Final ini bisa dijadikan pijakan awal bagi pembinaan pemain-pemain muda yang ada dalam skuat Timnas Garuda saat ini.

Alfred Riedl memang pada akhirnya akan mengucapkan selamat tinggal Indonesia. Namun apa yang diwariskannya adalah kerangka Timnas Garuda untuk masa depan dengan talenta pemain-pemain muda yang menjanjikan.  

Tropi Sebagai Kado Perpisahan untuk Riedl

Alfred Riedl sudah tiga kali menangani Timnas Garuda mulai Piala AFF edisi tahun 2010, 2014 dan 2016. Tiga kali melatih Vietnam di Piala AFF 1998, 2004 dan 2007 sedangkan Laos ditanganinya pada AFF tahun  2012. 

Pelatih Austria kelahiran Wina 2 November 1949 ini belum pernah satu kalipun meraih tropi selama melatih Negara-negara di kawasan ASEAN ini. Skuat Garuda bertekad untuk merebut Piala AFF 2016 ini sebagai kado perpisahan untuk Opa Riedl yang sudah memutuskan mundur setelah gelaran AFF 2016 ini.

Selain itu tentu saja jika berhasil direbut maka persembahan tropi AFF 2016 ini adalah untuk segenap rakyat Indonesia pendukung setia Timnas Garuda. Semoga Piala AFF 2016 dapat diraih setelah melalui perjuangan tidak kenal lelah.

Bravo Timnas Merah Putih

#hensa12122016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun