Setelah bebas dari hukuman FIFA akhirnya Timnas Garuda kembali bisa berlaga dalam pertandingan sepak bola Internasional di bawah kendali FIFA. Laga perdana Timnas Garuda pasca hukuman FIFA tersebut dilangsungkan di Stadion Manahan Solo pada Hari Selasa, 6 September 2016. Lawan tanding friendly match ini adalah Malaysia. Tentu saja laga ini sudah sangat dinantikan oleh suporter Timnas Garuda yang sudah merindukan permainan mereka. Apalagi yang menjadi uji tandingnya adalah Malaysia yang selama ini merupakan lawan tanding yang sebanding dan selalu bisa saling mengalahkan. Tercatat sudah 94 kali bertemu dengan 38 kali Timnas Garuda Menang, 35 kali kalah dan 21 kali berakhir draw. Pertandingan kali ini adalah pertemuan mereka yang ke-95.
Gol Boaz Solossa
Tidak bisa dibantah bahwa gol yang dicetak Boaz Sollosa pada menit ke 6 merupakan gol yang kemudian memberikan efek psikologis bagi para pemain Indonesia. Terlepas bahwa gol ini terjadi karena kesalahan pemain belakang Malaysia, tetapi kemampuan Boaz memanfaatkan peluang setipis apapun menjadi nilai tersendiri bagi kualitas skill pemain ini. Bagaimana Boaz merebut bola dari center back Malaysia dan hanya sekali kontrol bola ditendang dengan kaki kanannya meluncur ke pojok kiri penjaga gawang Malaysia, Khairul Fahmi.
Demikian pula gol kedua 5 menit kemudian kesalahan kembali dilakukan pemain belakang Malaysia bola direbut oleh Irfan Bachdim kemudian disodorkan kepada Boaz dan dengan cerdiknya bola itu dipantulkan kembali kepada Bachdim yang langsung berhadapan dengan penjaga gawang Malaysia. Tendangan keras ke arah kanan gawang tidak bisa dibendung oleh Khairul Fahmi. Sedangkan gol ketiga adalah kolaborasi Zulham, Bachdim dan Boaz. Berawal dari pergerakan Zulham di sisi kiri pertahanan Malaysia, bola diumpan ke daerah penalti jatuh di kaki Bachdim yang memantulkannya ke arah Boaz. Hanya dengan satu contekan kaki kiri, Boaz berhasil membobol gawang Malaysia. Boaz Solosa malam tadi berhasil memberikan motivasi terhadap para pemain muda Timnas Garuda dengan 2 gol dan satu assis.
Andik, Evan Dimas dan Irfan Bachdim.
Andik dan Evan Dimas adalah pemain yang bermain full selama 90 menit, di samping pemain lainnya. Andik masih memiliki performa yang baik dengan akselerasinya di sayap kanan. Pemain Malaysia sangat kewalahan menjaga Andik terutama back mereka pada sisi kiri, Thomas Davies. Selama pertandingan, beberapa kali Andik dijatuhkan oleh pemain belakang Malaysia. Stamina yang prima membuat Andik bisa bermain stabil selama pertandingan ini. Walaupun tidak mencetak gol, kontribusi pemain ini sangat besar.
Evan Dimas dalam pertandingan ini kembali membuktikan bahwa dialah the playmaker Timnas masa depan. Permainannya mirip Fachry Husaini, playmaker Timnas tahun 90-an. Evan berhasil memainkan peran itu selama pertandingan berlangsung. Head to head dengan playmaker Malaysia Badrol Bachtiar ternyata Evan masih unggul dalam melepaskan umpan-umpan dan berusaha men-delay bola terutama pada babak kedua. Partner-nya Bayu Prada juga bermain taktis menjadi defence midfielder. Berkali-kali berhasil memotong bola yang diumpan oleh Badrol Bachtiar.
Satu lagi pemain yang sudah lama kita tunggu aksinya adalah Irfan Bachdim. Golnya pada menit ke-11 adalah gol yang mencirikan dirinya semakin matang. Pada babak kedua pun solo run dari sisi kanan pertahanan Malaysia seharusnya menghasilkan gol jika tidak membentur tiang gawang. Bahkan Indonesia seharusnya mendapat tendangan penalti ketika Irfan Bachdim dijegal oleh penjaga gawang Malaysia. Khairul Fahmi dengan sengaja menendang perut Irfan Bachdim ketika mereka berhadapan face to face.
Palang Pintu Timnas Garuda Kiprah Pemain Muda
Ada filosofi sepak bola yang mengatakan bahwa kemenangan suatu tim dimulai dari pertahanan yang kokoh. Timnas Garuda pada debut melawan Malaysia memperlihatkan pertahanan yang kokoh. Facrudin dan Yanto Basna adalah full back yang berduet dengan kompak. Beberapa kali serangan Malaysia patah oleh mereka. Amry Yahya, striker Malaysia ini pun tak berkutik di daerah pinalti Timnas Garuda. Beni Wahyudi dan Abdul Rachman yang mengisi back sangat sulit ditembus.Â
Bahkan pada babak kedua, Abduh Lestaluhu yang menggantikan Abdul Rachman sudah berani menyerang menyisir sisi kanan pertahanan Malaysia. Hal ini membuktikan pertahanan timnas kita sudah solid dan aman. Namun demikian ada catatan ketika Facrudin blunder hampir saja dimanfaatkan menjadi gol oleh Amry Yahya yang tinggal berhadapan dengan Andritany, tapi tendangannya melambung. Kokohnya pertahanan Timnas Garuda ini harus diuji lagi melawan para penyerang tangguh misalnya dari Thailand dan Vietnam.
Susunan Pemain:
Indonesia:Â Andritany, Abdul Rachman (Abduh Lestaluhu 64'), Benny Wahyudi (Indra 84'), Fachrudin, Yanto Basna (Dedi 73'), Andik, Bayu Pradana, Evan Dimas, Zulham (Irsyad 46'), Boaz (Lerby 46'), Irfan (Ichsan 70').
Malaysia:Â Khairul Fahmi, Thomas Davies, Brendan Seng (Veenod 16'), Fadhli (Shad 59'), Ronny Harun, Irfan Fazail, Baddrol, Amri Yahyah (Fakhrul Aiman 78'), Zack Haikal (Fakri 87'), Azrif, Safawi Rasid (Zaquan 59').