Final sepakbola pria Olimpiade Rio 2016 akan dilangsungkan di Stadion Maracana pada hari Sabtu 20 Agustus 2016 waktu setempat atau Minggu dini hari waktu Indonesia. Tuan rumah Brazil akan ditantang Tim Panzer Jerman. Kedua negara ini merepresentasikan sepakbola negara maju di Eropa dan Amerika Latin. Brazil dan Jerman telah menunjukkan grafik yang meningkat setelah terseok-seok di awal fase Grup. Jerman pernah ditahan Korea Selatan 3-3 dan Brazil ditahan Irak dan Afrika Selatan masing-masing dengan skore 0-0 namun setelah sama-sama meraih hasil imbang di dua laga awal, Brasil dan Jerman penampilannya mulai menggila hingga akhirnya mereka ada di final. Pada semi final Brasil menghantam Honduras 6-0 di sementara Jerman menang 2-0 melawan Nigeria.
Mimpi Buruk 2014 yang Menghantui
Ingat semi final Piala Dunia Brazil 2014. Saat itu Jerman memastikan langkah mereka ke babak final Piala Dunia 2014 usai mencukur tuan rumah Brasil dengan skor telak 7-1 di Estadio Mineirao, pada hari Rabu 9 Juli 2014 dini hari waktu Indonesia. Kenangan kelam tersebut pasti masih membekas terutama bagi Neymar. Mimpi buruk yang akan selalu menghantui. Memang pada saat itu Neymar sendiri tidak turun memperkuat Brazil karena didera cedera. Bagi rakyat Brazil kekalahan dari Jerman dengan skore yang telak tersebut adalah aib yang sangat menyakitkan seakan telah merobek kehormatan mereka. Apalagi Brazil adalah tuan rumah Piala Dunia 2014 yang sebelumnya digadang gadang akan menjuarai Turnamen helatan FIFA tersebut. Pasti pemain dan rakyat Brazil tidak mau lagi mengalami mimpi buruk seperti tahun 2014 yang lalu.
Kini mereka akan saling bertemu kembali ya Brasil akan ditantang Jerman. Hanya kali ini duel tersebut dalam memperebutkan medali emas Olimpiade Rio 2016. Inilah saatnya bagi Brasil untuk menuntaskan dendam yang tertunda. Bagi Neymar selain membalas kekalahan saat semi final Piala Dunia 2014 juga merupakan ambisi pribadinya mengantar Tim Samba meraih gelar Internasional pertama bersamanya. Membawa medali emas sepakbola untuk tanah kelahirannya, Brazil. Neymar setidaknya sama seperti Lionel Messi yang mendapatkan emas olimpiade tahun 2008 Beijing ketika mengalahkan Nigeria 1-0.Â
Ancaman  Hrubesch, pelatih Jerman
Jerman memang tak bisa dipandang remeh karena mereka punya duet maut yakni Serge Gnabry dan Niels Pietersen yang sudah menyumbang total 12 gol di antara keduanya, masing-masing enam gol. Jumlah gol keduanya sama dengan total gol Brasil di Olimpiade sejauh ini. Hrubesch selaku pelatih Jerman meminta Brasil harus khawatir dan harus berhati-hati melawan mereka. Dia juga bilang bahwa Jerman bukan melawan Neymar tapi melawan Brazil. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Neymar perlu dikesampingkan dan tetap fokus bermain melawan Tim Brazil.
Namun Jerman juga tetap harus berhati-hati terhadap Neymar. Pemain ini sudah mulai lagi menemukan sentuhannya dari pertandingan ke pertandingan terus meningkat. Setidaknya harus diwaspadai bukti Gol Neymar saat melawan Honduras di semi final hanya dalam waktu 15 detik, merupakan gol tercepat sepanjang sejarah sepak bola Olimpiade, 5,42 detik lebih cepat dari Usain Bolt, seperti ditulis dalam akun tweet Olimpiade Rio yang mengacu pada catatan waktu sprinter asal Jamaika tersebut. Gol dari tendangan bebas diluar kotak penalti gawang Kolombia pada pertandingan menentukan di perempat final juga gol cemerlang khas Neymar. Impian Neymar membawa Brazil merebut emas Olimpiade adalah cita-citanya selama ini. Apalagi nanti akan didukung 100 ribu penonton yang akan memadati stadion Maracana.
Tiga Olimpiade terakhir Hanya Perak, Kini Saatnya Emas
Brazil telah tampil di Olimpiade sebanyak 12 kali namun pada penampilan terakhir mereka kalah pada tiga final cuma membuahkan medali perak (1984, 1988, 2012). Termasuk di London pada 2012 yang lalu kalah dari Meksiko. Brasil di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 diasuh  oleh pelatih Rogerio Micale. Neymar akan bahu membahu bersama Renato Augusto, Barbosa, Grabiel Jesus dan Luan untuk mempersembahkan emas bagi negara mereka.
Asa Selecao meraih emas Olimpiade di negeri sendiri terwujudkah? Kita saksikan finalnya nanti.
Bandung 20 Agustus 2016