Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini yang Menarik dari Adu Penalti Final Liga Champions Eropa 2016

31 Mei 2016   11:05 Diperbarui: 31 Mei 2016   11:53 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama Penalti Madrid vs Atletico.

Sudah sama-sama kita ketahui bahwa juara Liga Champions Eropa 2016 adalah Real Madrid ketika klub kaya ini mengalahkan klub sekota Atletico Madrid dalam final yang dilangsungkan di Sansiro Milan 29 Mei 2016 pk 1.45 WIB. Drama adu penalti harus dilakukan oleh kedua Tim karena hingga 90 menit waktu normal dan perpanjangan waktu 30 menit kedudukan masih imbang 1-1.

Real Madrid mendapat kesempatan pertama untuk memulai eksikusi adu penalti ini. Tiga eksekutor penalti Real Madrid dan Atletico sama-sama sukses menjalankan tugasnya. Mereka membuat masing masing kiper lawan, Jan Oblak dan Keylor Navas harus memungut bola dari jalanya.

Penendang pertama Real Madrid Lucas Vazquez sukses mengelebuhi kiper lawan Jan Oblak dengan menendang bola deras ke sisi kiri gawangnya.

Antoine Griezmann, pemain Atletico membalas gol Madrid itu dengan sukses sehingga kedudukan menjadi 1-1. Pemain France ini menendang bola ke arah kanan gawang Keylor Navas.

Kemudian berturut-turut pemain Madrid lainnya yakni Marcelo dan Gareth Bale secara bergantian berhasil menjebol gawang Atletico yang dikawal oleh Jan Oblak. Semua gol bersarang di sebelah kiri gawang Jan Oblak.

Demikian pula kesempatan bagi penendang Atletico, Gabi dan Saul Niguez berhasi menyelesaikan tugas yang diberikan sang pelatih Diego Simeone dengan baik. Mereka mencetak gol pada sisi kanan gawang Keylor Navas. Kedudukan masih sama kuat 3-3.  

Penendang ke 4 Madrid Sergio Ramos juga sukses menjalankan tugas dengan menjebol arah kiri gawang Atletico. Maka sudah empat penendang Madrid yang berhasil menjebol gawang Jan Oblak disebelah kiri gawangnya. Sedangkan 3 pemain Atletico juga berhasil menjebol gawang Madrid di sisi kanan gawang. Kedudukan saat itu menjadi 4-3 untuk Madrid yang menyisakan satu penendang penalti ke 5 sedangkan Atletico menyisakan penendang ke 4 dan ke 5.

Spekulasi Keylor Navas

Tendangan penalti memang hanya ada 3 kemungkinan, ke kiri, kanan atau tengah. Mendatar atau melambung. Apa yang telah dilakukan oleh Keylor Navas pada situasi seperti ini ternyata menjadi titik balik bagi klubnya.  Penjaga gawang Madrid Keylor Navas mulai bisa membaca arah para penendang pemain Atletico. Sudah 3 algojo mereka yang selalu mengarahkan ke kanan gawangnya. Maka Navas mencoba berspekulasi kemana arah tendangan Juanfran sebagai penendang keempat. Hal ini membutuhkan keputusan yang berani dan Navas sudah bulat akan memblok tendangan Juafran ini ke arah kanan gawangnya.

Benar saja, bola yang diarahkan ke sisi kanan terlalu deras sehingga membentur tiang gawang. Andai saja tidak membentur tiang gawangpun bola itu akan berhasil di blok oleh Navas karena antisipasi penjaga gawang Madrid ini adalah sisi kanan gawangnya.

Arah Kiri Gawang Oblak dan Arah Kanan Gawang Navas.

Cristiano Ronaldo menjadi sang penentu dan berhasil menunaikan tugas dengan baik sebagai eksikutor ke 5. Ronaldo lagi-lagi membuat Oblak memungut bola dari dalam gawangnya pada sisi kiri.  Ini adalah hal yang aneh, karena 4 penendang Madrid sebelumnya juga menendang ke arah sisi kiri. Entah apa yang ada dalam benak Oblak ketika penjaga gawang Atletico ini tanpa sedikitpun untuk mencoba bereaksi ke arah kiri walaupun itu mungkin hanya spekulasi namun paling tidak ada upaya lain untuk menebak arah tendangan penalti. Lima algojo Real Madrid berhasil menjebol gawang Atletico ke arah yang sama yaitu sisi kiri gawang dan 4 algojo Atletico ke arah kanan gawang, satu penendang gagal karena tepat diantisipasi oleh Keylor Navas.

   

Zinedine Zidane

Zidane berhasil membawa El Real berprestasi di Liga Champions ini hanya lima bulan setelah ditunjuk sebagai manajer menggantikan Rafael Benitez pada Januari lalu. Mantan pemain Timnas France ini mengantarkan klub raksasa Spanyol itu memenangkan Liga Champions ke-11 kalinya atau undecima. Zidane adalah orang yang berhasil menggondol Piala itu baik sebagai pemain maupun pelatih. Enam orang yang lain yang memiliki prestasi tersebut adalah :  

- Miguel Munoz sebagai Pemain: Real Madrid tahun 1956 dan 1957. Sebagai Pelatih: Real Madrid tahun 1960 dan 1966

- Giovanni Trapattoni sebagai Pemain: AC Milan tahun 1963 dan 1969 dan sebagai Pelatih: Juventus tahun 1985

- Johan Cruyff sebagai Pemain: Ajax tahun 1971, 1972 dan 1973 sebagai Pelatih: Barcelona tahun 1992

- Carlo Ancelotti sebagai Pemain: AC Milan tahun 1989 dan 1990 dan sebagai Pelatih: AC Milan tahun 2003 dan 2007, Real Madrid pada 2014.

- Frank Rijkaard sebagai Pemain: AC Milan tahun 1989 dan 1990, Ajax Tahun 1995 dan Pelatih: Barcelona tahun 2006

- Pep Guardiola sebagai Pemain: Barcelona tahun 1992 dan Pelatih: Barcelona tahun 2009 dan 2011

Selamat untuk Zidane dan Real Madrid. Pada tahun 2016/2017 Liga Champions sudah kembali menunggu.

Bandung 31 Mei 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun