Piala Thomas Pulang ke Eropa setelah 67 Tahun ada di Asia
Sudah kita ketahui bersama bahwa Tim Thomas Cup Indonesia belum berhasil membawa pulang Piala kebanggaan Bulutangkis itu ke Pangkuan Ibu Pertiwi. Dalam final Tim Indonesia dikalahkan Denmark dengan skor 2-3. Pertandingan ketat partai demi partai. Tunggal pertama kita Tommy Sugiarto kalah disamakan 1-1 oleh ganda Ahsan/Hendra. Pada partai ketiga Anthony Ginting harus mengakui keunggulan Denmark sehingga Indonesia ketinggalan 1-2.Â
Ganda Angga/Ricky berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan akhirnya pada tunggal ketiga Ihsan Maulana harus kehilangan poin sehingga Piala Thomas pun terbang pulang ke Eropa dibawa oleh Denmark. Sejak dipertandingkan pada tahun 1949 baru tahun 2016 ini Piala Thomas pulang kembali ke Eropa. Sudah 67 tahun Piala Thomas selalu ada di Asia. Denmark sudah mencatat sejarah sebagai negara kelima pemegang Piala Thomas setelah Indonesia, Malaysia, China, dan Jepang juga sebagai negara pertama di Eropa yang berhasil merebut piala ini.
Tim Thomas Cup Muda Indonesia
Kekalahan Indonesia dari Denmark pada final yang dilangsungkan di Kunshan Sports Center, Jiansu, China tidak perlu dirisaukan berlebihan. Indonesia harus kembali fokus dan menjalankan program berikutnya, yaitu mempersiapkan pemain untuk Olimpiade Rio-Brazil tahun 2016 ini. Pada Piala Thomas 2016 ini walaupun Indonesia belum berhasil membawa pulang piala itu namun ada asa-asa baru yang patut kita syukuri, yaitu munculnya pemain-pemain muda harapan masa depan bulutangkis Indonesia.Â
Tercatat ada 3 pemain tunggal muda usia. Mereka adalah Jonatan Christie berusia 19 tahun (15 September 1997), Anthony Ginting usia 20 tahun (20 Oktober 1996) dan Ihsan Maulana usia 21 tahun (19 November 1995). Trio ini merupakan ujung tombak Tim Piala Thomas mendatang. PBSI tinggal mempersiapkan mereka dalam program yang terarah dan target yang jelas dalam setiap turnamen yang mereka ikuti selama 2 tahun ke depan.
Prospek mereka sangat cerah sebagai tunggal putra yang sangat diharapkan mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. PBSI sudah bisa dengan tenang menuntaskan regenerasi pemain tunggal ini kepada mereka setelah generasi tertua saat ini Tommy Sugiarto 28 tahun selesai tugasnya dalam Olimpiade 2016 nanti. Apa pun hasilnya nanti di Olimpiade Rio-Brazil, Tommy sudah bisa memberikan tempat dan kesempatan lebih banyak kepada trio tersebut untuk berkiprah.Â
Mungkin Tommy sendiri nanti akan kembali berkiprah sebagai pemain profesional yang manajemennya terpisah dari PBSI. Dua tahun mendatang saat diadakan perebutan Piala Thomas 2018, trio pemain muda ini sudah jauh lebih matang pengalaman dan mental bertanding mereka. Pada Piala Thomas 2016 yang lalu ketiga pemain muda ini hanya sekali kalah dalam semua penampilan mereka. Anthony dan Ihsan justru mengalami kekalahan pada saat final melawan Denmark, sedangkan Jonatan kalah pada babak semifinal melawan Korea Selatan.
Sektor Ganda Putra sudah tidak diragukan lagi pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda adalah penerus Ahsan/Hendra. Ganda muda Indonesia ini selama Piala Thomas 2016 di Kunshan ini tidak terkalahkan dalam pertandingan yang mereka mainkan. Ganda putra lainnya adalah Markus dan Kevin juga ganda harapan masa depan Indonesia. Memang terlihat bahwa regenerasi pada sektor ganda putra Indonesia sangat mulus. Angga, Ricky, dan Markus masih berusia 25 tahun, sedangkan Kevin masih 20 tahun. Pada tahun-tahun ke depan 2 ganda putra ini akan mempunyai prospek yang cemerlang, terutama Angga dan Ricky diharapkan bisa memiliki prestasi seperti senior mereka, Ahsan dan Hendra.Â
Piala Thomas 2018 akan kita songsong dengan optimis. Kita memiliki tiga tunggal dan 2 ganda yang prospeknya cemerlang pada masa depan. Dua tahun bukan waktu yang lama. Menatap 2018 dengan penuh asa dan semoga menjadi kenyataan Indonesia merebut Piala Thomas untuk yang ke 14 kalinya. Â
Bagaimanapun kita harus bangga dengan pemain-pemain muda Tim Piala Thomas 2016 ini. Tetap semangat anak muda. Dunia bulutangkis ada dalam genggaman kalian.Â
Bandung 23 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H