Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Johan Cruyff dan Piala Dunia 1974

28 Maret 2016   13:41 Diperbarui: 10 November 2022   06:28 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol emas Jerman Barat dicetak oleh Bomber mereka Gerd Muller dengan tendangan membalikkan badan dari sudut sempit ke pojok kanan tiang gawang Jong Blood pada menit 43. Hingga pertandingan usai kedudukan 2-1 untuk Jerman Barat.

Pada Piala Dunia 1974 ada dua pemain yang menonjol dan sangat populer di kalangan sepakbola dunia. Saat itu memang masanya Johan Cruyff dan Franz Beckenbauer. 

Kedua nama yang menjadi legenda di dunia sepak bola ini sukses mengantarkan negara mereka masing-masing ke laga final Piala Dunia 1974 di Munich. 

Jerman Barat bertemu dengan Belanda untuk menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara. Meski tertinggal lebih dulu, Jerman Barat mampu membalikkan keadaan untuk mengklaim mahkota dunia kedua mereka. 

Mereka mengalahkan Belanda sebagai salah satu favorit juara. 

Belanda memang kalah dalam final tersebut namun total football baru saja lahir dan kemudian berkembang dan menitis pada tim-tim yang pernah diarsiteki oleh Rinus Michel dan Johan Cruyff. 

Barcelona dan Timnas Spanyol merupakan klub dan Timnas yang sangat kental menggunakan filosofi total footballnya Rinus Michel. Mereka menyebutnya dengan nama Tiki-Taka. 

Entahlah yang jelas Pep Gurdiola merupakan pelatih yang saat ini masih aktif menjalankan filosofi total football Sang Guru yaitu Johan Cruyff. Bahkan seorang Frank Rikarrd pun adalah salah satu murid terbaik dari Sang Legenda Johan Cruyff yang berhasil menerapkan total football ketika melatih Barcelona. 

Membicarakan seorang Legenda memang tidak pernah habis-habisnya. Apalagi Legenda Sepakbola seperti Johan Cruyff tidak akan pernah bosan untuk membaca dan mengenang kembali saat-saat dia menjadi dirigen kesebelasan The Orange dalam Piala Dunia 1974. Sungguh kenangan yang tidak pernah terlupakan. 

Kapan Indonesia memiliki Legenda seperti Johan Cruyff? Tidak tahu kapan, selama sepak bola kita masih hobi dengan konflik dan mati suri seperti ini maka jangankan legenda mungkin Timnas saja tidak akan pernah ada.

Sumber Bacaan Wikipedia dan berbagai sumber. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun