Â
Foto : Verdi Hendrawan/JUARA.netÂ
Â
Â
Menikmati pertandingan Semen Padang melawan PS TNI ditengah-tengah hujan deras yang berlangsung di Stadion Manahan Solo pada Sabtu 12 Desember 2015 sekaligus mengawali babak 8 besar di Grup D Piala Jenderal Sudirman. PS TNI tetap diunggulkan karena mereka mampu mengalahkan 4 klub ISL di babak penyisihan fase grup. Permainan berlangsung dalam kondisi lapangan basah karena hujan deras sepanjang babak pertama.
Namun demikian PS TNI seperti biasa terus melakukan serangan melalui kedua sayapnya. Erwin di sebelah kiri dan Wawan disebelah kanan. Beberapa kali pula Dimas Drajad mendapatkan peluang mencetak gol dari umpan-umpan tarik kedua sayap mereka. Tendangan Dimas kalau tidak melebar mampu ditepis penjaga gawang Semen Padang, Jandia Eka Putra.
Menarik dicermati strategi Nil Maizar dengan membiarkan skuadnya diserang oleh PS TNI, begitu bola dikuasai maka umpan ke sisi sayap yang diisi oleh Hendra Adi Bayau. Pemain sayap kanan Semen Padang ini membawa bola menyusuri sisi kiri lapangan dan sering kali berhasil melewati Manahati Lestusen lalu mengumpan ke tengah.
Di sana sudah menunggu Nur Iskandar dan Koko Lomel. Berkali-kali mereka membuat peluang mencetak gol namun belum berhasil. Salah satu tendangan Nur Iskandar yang ditepis menghasilkan tendangan penjuru yang kemudian membuahkan gol hasil sundulan Henky Ardilles pada menit ke 33. Gol ini tetap bertahan hingga babak pertama usai.
PS TNI pada babak kedua langsung menyerang tanpa lelah. Semua pemain bergerak mencari ruang. Mereka memang memiliki fisik yang prima. Hasilnya terjadi penalti karena pergerakan Dimas Drajad yang diganjal oleh pemain belakang Semen Padang di kotak penalti. Manahati Lestusen bertindak sebagai algojo untukmenyamakan kedudukan. Namun tendangannya berhasil digagalkan oleh Jandia Eka yang bermain gemilang menjaga dengan gigih gawang Semen Padang.
Terlalu asyik menyerang, melalu serangan balik yang rapi, Nur Iskandar berhasil masuk dalam kotak penalti PS TNI dan apa boleh buat pemain belakang mereka harus menghentikannya dengan tackling yang mengakibatkan hukuman penalti bagi PS TNI. Koko Lomel berhasil menjalankan tugas sebagai algojo sehingga Semen Padang unggul 2-0. Pada babak kedua PS TNI berhasil memperkecil menjadi 1-2 berkat gol Erwin Ramdani yang memanfaatkan umpan tarik dari sektor kanan gawang Semen Padang. Namun gol ini tidak mampu menolong PS TNI dari kekalahan.Â
Kunci kemenangan Semen Padang adalah berhasilnya Nil Maizar meredam serangan PS TNI dengan menempatkan 4 pemain belakang dan satu pemain jangkar bertahan yaitu Rudi sedangkan Fendri Mofu sendirian ditempatkan sebagai midfielder untuk membantu penyerangan. Biasanya bola berasal dari Fendri ini yang disodorkan ke arah sayap untuk melakukan serangan balik. Strategi Nil Maizar ini pasti akan dicontek oleh pelatih klub lain yang ada di grup D ini yaitu Persija dan Mitra Kukar yang malam ini mereka akan saling berhadapan.
Ada catatan untuk PS TNI walaupun mereka kalah dalam pertandingan perdananya di Grup D, peluang masih terbuka jika mereka berhasil menundukkan Mitra Kukar dan Persija. Diperlukan strategi baru bagi PS TNI. Pelatih Suharto AD harus memutar otak. Mungkin PS TNI butuh seorang pemain yang bisa men delay permainan sehingga tidak harus terus menerus menyerang. Biarkan pemain-pemain lawan terpancing dulu keluar dari daerah pertahanan mereka lalu mulailah serangan melalui sayap dan umpan tarik sebagai ciri khasnya PS TNI. Kelebihan mereka ada pada stamina yang tetap prima sepanjang pertandingan.
Selamat untuk Semen Padang dan untuk PS TNI berani menang berani kalah junjung spotivitas.
Bandung 12 Desember 2015Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H