Foto : KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Kamis malam 16 Oktober 2014 menjelang tengah malam, Timnas U-19 mendarat di Bandara Soekarno Hatta setelah tersingkir dari Piala Asia U-19 Myanmar. Seperti diketahui, Timnas U-19, pulang ke Indonesia dengan tangan hampa. Garuda Jaya gagal memenuhi target setelah tersingkir di babak penyisihan Grup B. Timnas U-19 kalah masing-masing atas Uzbeksitan 1-3, Australia 0-1, dan Uni Emirat Arab 1-4. Total kemasukkan 8 gol dan hanya mampu memasukkan 2 gol masing-masing dicetak oleh Paulo Sitanggang saat berhadapan dengan Australia dan Dimas Drajad saat melawan UEA.. Pasukan Indra Sjafri bertolak dari Bandara Internasional Yangon, Myanmar, pukul 16.00 waktu setempat Kamis sore dengan Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH-743.
Setelah tiba kembali di Tanah Air, para pemain dipulangkan untuk kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing. Hanya dua pemain yaitu Evan Dimas dan Maldini Pali yang langsung bergabung dengan teman-temannya dalam skuad Timnas Senior yang saat ini sedang melakukan pemusatan latihan (TC) di Karawaci, Tangerang.
Tentu kali ini ada yang lain saat mereka kembali menginjak Bumi Nusantara ini. Selain rasa haru karena harus berpisah dengan sesama pemain anggota skuad Timnas U-19. Mereka juga tidak tahu kapan bisa kembali berkumpul lagi. Tidak tahu juga bagaimana program Tim ini kedepannya karena masih menunggu evaluasi dari Badan Tim Nasional yang rencananya akan dilakukan akhir Oktober ini. Saat mereka tiba di Kampung halaman tentu ada rasa malu dan kecewa terutama saat mereka berhadapan dengan masyarakat yang selama ini selalu menyanjung bak pahlawan sepakbola. Mereka kecewa karena tidak mampu mewujudkan harapan masyarakat untuk bisa berlaga pada Piala Dunia U-20 di New Zealand tahun 2015 nanti.
Saatnya kini Timnas U-19 mendarat kembali menginjak bumi karena selama ini mereka seolah-olah ada di awang-awang terutama saat saat Tur Nusantara. Kinilah saatnya mereka kembali menuju kehidupan yang nyata. Mereka sekarang justru baru memulai memasuki karir sepakbola profesional ala Indonesia. Tentu nanti akan banyak rintangan dan tantangan yang harus mereka hadapi. Hanya dengan mental pemain sepakbola profesional semua halangan rintangan tersebut baru bisa dihadapi. Ketangguhan dan kemampuan mereka akan teruji dengan persaingan yang ketat dalam dunia sepakbola Nasional. Bakat-bakat muda Timnas U-19 ini akhirnya akan terseleksi secara alami, siapa nanti yang akan bertahan maka dia akan sukses karirnya sebagai pemain Tim Nasional. Saat ini menjadi awal bagi mereka untuk merebut kembali apa yang menjadi harapan-harapan selama ini yaitu prestasi mengangkat harkat Bangsa.
Selamat kembali menginjak bumi wahai Talenta-talenta Muda Sepakbola Indonesia. Jalan di depan masih terbuka lebar untuk dilalui menuju sukses. Tetap semangat Anak Muda. Ayo bangkit untuk kembali berprestasi.
Bandung 17 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H