Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Program Besar Itu Bernama Pembinaan Usia Muda

18 Januari 2015   03:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:55 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pieter Huistra Diharapkan Bisa Menyentuh Talenta di Daerah Pedalaman

Foto : Kompas.com/Okky Herman Dilaga

Negara-negara langganan Juara Piala Dunia atau yang selalu hadir dalam setiap gelar Piala Dunia adalah negara-negara yang program pembinaan usia mudanya berhasil. Mereka memiliki program binaan usia muda yang terencana dengan baik dengan target terukur. Jerman, Belanda, Spanyol adalah negara-negara yang berhasil membina pesepakbola mudanya sampai menjadi pemain berkualitas.. Untuk Asia lihatlah Jepang bisa menjadi seperti sekarang karena mereka berhasil membina pesepakbola mudanya.

Prestasi dalam sepak bola tidak bisa diraih secara instan karena dibutuhkan  proses dan keseragaman sistim. Untuk prestasi tidak ada jalan pintas seperti selama ini diambil oleh pengurus PSSI melalui naturalisasi pemain dari luar dan sudah terbukti gagal.

Persoalan pembinaan usia muda di Indonesia yang selama ini menjadi kendala adalah tidak adanya acuan yang baku dalam kepelatihan. Metode pembinaan yang selama ini dikembangkan oleh para Pelatih tidak seragam karena belum adanya metode kepelatihan yang baku. Belum lagi standar kemampuan pelatih yang mengelola SSB pun levelnya masih mem-prihatinkan. Banyak pelatih SSB di daerah yang belum memiliki sertifikasi standar yang ditetapkan oleh AFC.

Seperti sudah kita ketahui, PSSI sudah merekrut tenaga ahli dari Belanda, Pieter Huistra, sebagai Direktur Teknik dan Narayan Sivaji Nair, AFC Elite Coaching Instructor asal Singapura sebagai Direktur Coaching Education PSSI. Untuk menetapkan standar kepelatihan maka Dirtek akan membuat buku panduan praktis tata cara berlatih sepak bola yang baik. Buku ini nantinya disebar ke daerah sebagai panduan dasar menjalani latihan sehingga diperoleh keseragaman sistem di seluruh Indonesia. Selain itu program pendidikan pelatihan bagi para pelatih akan dilakukan dalam tahun 2015 ini. Pendidikan pelatihan ini diprioritaskan bagi pelatih klub ISL dan Divisi Utama, serta mantan pemain nasional.

Pembuatan Standar Kepelatihan Sepakbola Indonesia untuk usia muda dan Program Pendidikan kepelatihan bagi para Pelatihnya merupakan dua program yang akan menjadi ujung tombak keberhasilan pembinaan usia muda.

Kedua program tersebut saat ini sedang disiapkan oleh Pieter Huistra sebagai Dirtek PSSI dan Narayan Sivaji Nair, AFC Elite Coaching Instructor asal Singapura sebagai Direktur Coaching Education PSSI. Mereka berdua adalah tenaga ahli yang sangat berpengalaman dan diharapkan hasil kerja kedua tenaga ahli tersebut membawa hasil yang positif. Program ini bukan program instan yang bisa langsung dirasakan dalam waktu dekat tapi hasil dari program ini baru bisa kita panen dalam waktu 5 sampai 10 tahun kedepan.

Wak kok lama bener sih. Harusnya PSSI bikin program ini 10-20 tahun yang lalu sehingga sekarang sudah bisa kita rasakan hasilnya. Sabarlah membina sepakbola memang harus sabar termasuk  selalu sabar dalam menyikapi kekalahan Timnas   selama ini. Baiklah kita bersabar menunggu 10 tahun nanti dari hasil kerja hari ini.

Bandung 17 Januari 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun