Perkembangan teknologi mendorong otomatisasi di berbagai sektor, seperti manufaktur, energi, dan transportasi. Sistem kontrol dan instrumentasi menjadi kunci untuk efisiensi, keamanan, dan pengelolaan proses industri modern.
Program studi Teknik Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol sangat relevan dengan kemajuan Industri 4.0 yang mengedepankan otomatisasi dan digitalisasi. Lulusan program ini mampu mengembangkan sistem berbasis IoT, big data, dan AI untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta keamanan operasional dalam berbagai sektor industri modern, seperti manufaktur, energi, dan logistik.
Program studi ini belajar mengenai permodelan yang terdiri dari demonstrasi, pengukuran dan penghitungan yang digunakan untuk perencanaan, operasional dan pemeliharaan sistem instrumentasi di berbagai bidang industri.
Rumpun keilmuan yang akan dipelajari antara lain untai listrik, konsep fisika, teknologi informasi, kalkulus, elektronika analog, sains manajemen, sistem kontrol, dan mata kuliah pendukung lainnya.
Teknik rekayasa instrumentasi dan kontrol diterapkan di berbagai sektor industri untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan akurasi proses. Berikut ini adalah contoh penerapan teknik instrumentasi di beberapa sektor industri:
1.Industri Minyak & Gas
Digunakan untuk memantau tekanan, suhu, dan aliran pada kilang dan pipa. Â
2.Industri Manufaktur
Mengontrol mesin produksi otomatis melalui PLC dan sistem SCADA. Â
3.Industri Energi
Mengelola pembangkit listrik dengan sensor dan aktuator untuk optimasi daya.
4.Industri Kimia
Memastikan reaksi kimia berlangsung aman dan sesuai parameter. Â
5.Industri Makanan & Minuman Â
Digunakan untuk memantau kualitas produk, seperti suhu dan kelembapan dalam proses pengemasan.
Tenaga kerja instrument engineer sangat dibutuhkan di dunia kerja. Hal ini dikarenakan semua industri pasti perlu melakukan sistem pengukuran (measurement system), rekayasa instrumentasi untuk sistem pengendalian (control system) dan rekayasa instrumentasi untuk sistem pengamanan (safety system). Dalam hal ini, program studi teknik rekayasa instrumentasi dan kontrol memiliki kurikulum yang mampu mencetak lulusan unggul dengan kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan industri kerja.
Lulusan program studi ini diharapkan meemiliki kompetensi dalam bidang:
1.Engineering spesifiaction
2.Engineering design
3.Engineering analysis
4.Ngineering synthesis
5.Operation
6.Maintenance & troubleshooting
7.Calibration & tuning
8.Documentation & reporting
Prospek program studi ini sangat menjanjikan. Mengingat saat ini Indonesia tengah berada di Industri 4.0, manusia akan banyak melakukan kegiatan dari rumah (suatu tempat) melalui sistem otomasi digital berbasiskan IoT (Internet of Thing) dan akhirnya melahirkan Cyber Physical System di industri yaitu sebuah sistem di mana manusia dapat melakukan monitoring industri, pengendalian industri dan pengamanan industri dari jarak jauh tanpa harus kontak langsung dengan proses, sehingga efisiensi kerja dapat dioptimalkan berkat penggunaan sistem otomasi berbasis IoT.
Berikut ini adalah contoh prospek karir lulusan teknik rekayasa instrumentasi dan kontrol Â
1.BUMN (Pertamina, PLN, PGN, Indonesia Power).
2.Perusahaan swastaiInternasional baik di Indonesia maupun Luar Negeri (Siemens, ABB, Emerson, Rockwell Automation, Schneider, Honeywell, Yokogawa, Omron, dll).
3.Perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang Instrumentasi dan Kontrol.
4.Lembaga Penelitian (BPPT, LIPI, BATAN, dll).
5.Kesempatan studi lanjut ke S2 yang inline baik di universitas nasional maupun internasional.
6.Teknopreneur di bidang Instrumentasi dan Kontrol
Beberapa kampus di Indonesia yang memiliki jurusan teknik rekayasa instrumentasi dan kontrol, di antaranya:
1.Universitas Airlangga
2.Universitas Gadjah Mada
3.Institut Teknologi Sepuluh November
4.Institut Teknologi Bandung
5.Politeknik Negeri Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H