Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ingin Lebih Mencintai Diri Sendiri? Sesuaikanlah Cita-cita dengan Kenyataan!

24 Oktober 2019   21:51 Diperbarui: 25 Oktober 2019   13:54 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang terlalu idealis yang terlalu banyak cita-cita, sumber: dokpri

Cita-cita merupakan fitrah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Dengan cita-cita, manusia akan memiliki harapan di masa depan, lalu berusaha dan berdoa untuk mencapainya, sehingga dirinya terus berkembang.

Akal menjadi lebih tajam sehingga mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk perkembangan dunia. Hati pun menjadi lebih lembut sehingga lebih bijaksana dalam menghadapi masalah. Demikianlah cita-cita membuat seseorang menjadi sosok yang lebih pandai dan mulia.

Cita-cita dalam hati seseorang membentuk ideal-self, yaitu sosok ideal yang ingin dicapai pada masa depan. Di sisi lain, terdapat real-self yaitu sosok nyata diri seseorang yang ada pada saat ini.

Secara naluriah, bahkan tanpa disadari, real-self selalu bergerak menuju ideal-self. Semakin dekat real-self dengan ideal-self, maka seseorang akan semakin mencintai dirinya. Sebaliknya, semakin jauh real-self dengan seseorang, maka seseorang akan semakin membenci dirinya.

(Silakan baca artikel sebelumnya yang berjudul Mencintai Diri Sendiri Tak Semudah Mencintai Orang Lain, Mengapa? untuk mendapatkan penjelasan mengenai teori real-self dan ideal-self secara rinci)

Namun, adakalanya seseorang memiliki cita-cita yang terlalu besar, bahkan mustahil dicapai oleh manusia manapun. Dia sudah bekerja keras dan mengasah diri, bahkan tiada hari yang dilalui tanpa rasa lelah. Akan tetapi, dia tidak akan pernah bisa mencapai ideal-self-nya, sehingga selalu membenci dirinya sendiri. Ilustrasinya digambarkan sebagai berikut:

Ilustrasi orang terlalu idealis yang terlalu banyak cita-cita, sumber: dokpri
Ilustrasi orang terlalu idealis yang terlalu banyak cita-cita, sumber: dokpri
Cita-cita merupakan harapan seseorang di masa depan yang bisa terbentuk dari berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, hasrat yang belum terselesaikan, dan renjana. Setiap orang pasti memiliki ideal-self yang ingin dicapai.

Akan tetapi, ideal-self terletak jauh dalam ketidaksadaran, sehingga sulit untuk dipikirkan secara rasional. Jika kamu memiliki masalah seperti gambar di atas, maka langkah satu-satunya ialah menurunkan ideal-self yang kamu miliki. Lantas, bagaimana cara mengakses ideal-self yang di dalam ketidaksadaran?

Ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, meminta bantuan temanmu. Kamu bisa mengajaknya berdiskusi. Awali percakapan dengan bercerita bahwa kamu memiliki cita-cita yang terlalu banyak. Lalu, ceritakanlah seluruh cita-citamu kepadanya, baik yang belum tercapai maupun yang sudah tercapai.

Setelah itu, mintalah pertimbangan temanmu apakah cita-cita yang kamu miliki sudah rasional untuk dicapai atau belum. Kalau belum, maka ganti dan/atau hapuslah cita-cita yang bersifat tidak rasional, sehingga ideal-self-mu akan menurun sesuai dengan kapasitas real-self-mu.

Namun, kamu tidak perlu menerima 100% pertimbangan dari temanmu. Pertimbangan dari pikiranmu sendiri sangatlah penting agar dirimu mampu menerimanya secara sadar, sehingga "cita-cita barumu" bisa terinternalisasi ke dalam ketidaksadaranmu.

Jadi, proses sangatlah penting. Berdiskusilah dengan temanmu dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan. 

Kedua, menuliskan cita-citamu di selembar kertas. Cara ini bisa kamu gunakan apabila belum menemukan seorang teman yang membuatmu nyaman untuk bercerita. Ambillah selembar kertas, lalu tuliskan seluruh cita-citamu.

Jangan terburu-buru dalam menuliskannya. Pastikan bahwa seluruh cita-cita yang terletak dalam ketidaksadaranmu telah tertulis seluruhnya. Setelah itu, pikirkanlah secara rasional apakah cita-cita yang sudah tertulis bisa tercapai atau tidak. Ganti dan/atau hapuslah cita-cita yang bersifat tidak rasional.

Sama seperti cara pertama, kejujuran pada diri sendiri merupakan kunci suksesnya cara ini. Jangan ragu untuk merevisi apabila masih ada yang menganggu pikiran dan perasaaanmu. Jika tidak jujur pada diri sendiri, maka cara apapun hanya akan menjadi ritual yang tidak bermanfaat sama sekali.

Jujur pada diri sendiri merupakan kunci untuk mengakses ketidaksadaran. Jika mengaksesnya saja gagal, maka bagaimana caranya untuk merubahnya? Mustahil!

Jadi, kunci utama dari mencintai diri sendiri ialah memiliki cita-cita yang sesuai dengan kondisimu saat ini. Jangan terlalu rendah, sehingga membuatmu menjadi manusia sombong yang malas berkembang.

Jangan pula terlalu tinggi, sehingga membuatmu merasa "kecil" dan membenci diri sendiri. Sungguh, Tuhan akan merubah keadaanmu, jika kamu juga berusaha untuk mengubahnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun