Jadi, proses sangatlah penting. Berdiskusilah dengan temanmu dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan.Â
Kedua, menuliskan cita-citamu di selembar kertas. Cara ini bisa kamu gunakan apabila belum menemukan seorang teman yang membuatmu nyaman untuk bercerita. Ambillah selembar kertas, lalu tuliskan seluruh cita-citamu.
Jangan terburu-buru dalam menuliskannya. Pastikan bahwa seluruh cita-cita yang terletak dalam ketidaksadaranmu telah tertulis seluruhnya. Setelah itu, pikirkanlah secara rasional apakah cita-cita yang sudah tertulis bisa tercapai atau tidak. Ganti dan/atau hapuslah cita-cita yang bersifat tidak rasional.
Sama seperti cara pertama, kejujuran pada diri sendiri merupakan kunci suksesnya cara ini. Jangan ragu untuk merevisi apabila masih ada yang menganggu pikiran dan perasaaanmu. Jika tidak jujur pada diri sendiri, maka cara apapun hanya akan menjadi ritual yang tidak bermanfaat sama sekali.
Jujur pada diri sendiri merupakan kunci untuk mengakses ketidaksadaran. Jika mengaksesnya saja gagal, maka bagaimana caranya untuk merubahnya? Mustahil!
Jadi, kunci utama dari mencintai diri sendiri ialah memiliki cita-cita yang sesuai dengan kondisimu saat ini. Jangan terlalu rendah, sehingga membuatmu menjadi manusia sombong yang malas berkembang.
Jangan pula terlalu tinggi, sehingga membuatmu merasa "kecil" dan membenci diri sendiri. Sungguh, Tuhan akan merubah keadaanmu, jika kamu juga berusaha untuk mengubahnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H