Psikiater adalah seorang dokter spesialis jiwa. Untuk menjadi psikiater, seseorang harus lulus S1 Pendidikan Dokter dan S2 Spesialis Kejiwaan. Psikolog memiliki gelar "Psikolog" (misalnya, Drs. Muhammad Boby, Psikolog; atau Muhammad Boby, M.Psi, Psikolog) sedangkan psikiater memiliki gelar "Sp.KJ" (misalnya, dr. Muhammad Boby, Sp.KJ)
Meskipun sama-sama ahli dalam mental manusia, psikolog dan psikiater memiliki fokus yang berbeda. Dalam menangani gangguan mental, psikiater berfokus pada sisi fisiologis (misalnya, kelainan saraf dan kekurangan neurotransmitter) dari pasien, sedangkan psikolog berfokus pada sisi mental (misalnya, dinamika sosial, pola asuh orang tua, dan pengaruh lingkungan). Psikolog tidak berhak memberikan obat, sedangkan psikiater berhak memberikan obat kepada pasien.Â
Psikiater atau Psikolog, Siapa yang Lebih Baik dalam Mengatasi Gangguan Mental?
Psikiater dan psikolog sama-sama menangani gangguan mental seseorang dengan fokus yang berbeda. Ketika kamu atau orang terdekatmu mengalami gangguan mental, kamu tidak perlu bingung apakah harus pergi ke psikiater atau psikolog karena psikiater/psikolog akan menangani kamu semaksimal mungkin. Ketika seorang psikolog telah menyadari bahwa gangguan mental yang kamu rasakan lebih cocok ditangani oleh psikiater, psikolog akan merujukmu ke psikiater, begitu pula sebaliknya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H