Siapa yang tidak ingin lancar berbicara di depan banyak orang? Bukankah mampu berbicara di depan banyak orang sudah menjadi softskill yang harus kita kuasai agar dapat bersosialisasi dengan orang lain?Â
Bersosialisasi yang dimaksud bukan hanya secara profesional, tetapi juga secara nonformal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, tidak perlu muluk-muluk untuk presentasi di kantor di depan para pejabat, tetapi nongkrong di warung kopi pun juga memerlukan kemampuan berbicara di depan banyak orang, atau yang biasa disebut dengan public speaking.
Public speaking adalah proses menyampaikan pesan dengan cara berbicara kepada banyak orang (dua atau lebih), yang disertai interaksi langsung (bertatap muka dengan audiens, adanya sesi tanya-jawab) antara pembicara dengan audiens. Seringkali orang beranggapan bahwa public speaking hanyalah proses komunikasi di depan ribuan orang dalam waktu berjam-jam. Padahal, berbicara di depan lima orang selama dua menit saja sudah bisa disebut public speaking.
Meskipun tidak terlalu sulit (dan tidak terlalu mudah), terdapat sebuah trik yang bisa membuat public speaking menjadi terasa sangat mudah untuk dilakukan. Trik ini sangat mudah dilakukan, tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama diselesaikan. Namun apabila berhasil melakukan trik ini, maka public speaking akan menjadi aktivitas yang sangat mudah, yang bisa kamu lakukan begitu saja setiap saat, sepanjang hidupmu.
"Sebuah trik" yang dimaksud ialah menguasai 3 ilmu. Mungkin kamu akan langsung berkata "Hah?! Sulit banget! Menguasai satu ilmu saja susah!". Namun saya jamin, apabila telah menguasai 3 ilmu ini, maka kamu akan otomatis bisa melakukan public speaking kapanpun dan di manapun. Ketiga ilmu yang dimaksud ialah:
1. Ilmu Tentang Topik yang Dibicarakan
Nah, ini yang pertama dan yang paling utama. Kamu harus punya ilmu tentang topik yang ingin kamu bicarakan. Terdengar sepele, tapi seringkali kita lupa. Seringkali kita pengen ngomong terus, padahal ga punya ilmu tentang itu, sehingga omongan kita jadi "kosong". Oleh karena itu, pilihlah topik yang hendak kamu bicarakan. Kalau ga punya ilmu? Mendingan ga usah ngomong! Sebenarnya tidak apa-apa kalau tetap ngomong, asalkan bersedia dicap "sok tahu" oleh para pendengar.
Baca juga: 4 Tips Mengurangi Kegugupan Saat Berbicara di Depan Umum
Lantas, kalau hanya punya "setengah ilmu", tetapi ingin menyampaikan, bagaimana? Solusinya, sampaikanlah dengan keraguan karena ilmumu hanya separuh. Gunakanlah kata "mungkin", "menurut saya", dan sebagainya yang menyatakan keraguan. Tidak apa-apa, tidak akan merendahkan derajatmu sebagai manusia. Sebaliknya, pendengar akan lebih respek apabila kamu "jujur" terhadap kadar ilmu yang kamu miliki.
2.Ilmu Struktur Bahasa
Setelah punya ilmu tentang topik yang akan dibicarakan, pelajarilah struktur bahasa. Ketika menempuh pendidikan (sekolah/kuliah), pernahkah kamu diajar oleh guru/dosen yang banyak sekali bicara, tetapi bertele-tele, sehingga terkesan tidak nyambung? Padahal, guru/dosen itu bercerita sangat panjang, dari gambaran umum sampai penjelasan yang sangat detail.Â
Akan tetapi, banyak siswa/mahasiswa yang berkata bahwa "Ah, guru/dosen itu tidak jelas kalau mengajar!". Padahal, bukan omongan Sang Guru/Dosen yang tidak jelas, tetapi struktur bahasanya "saja" yang berantakan. Ya, "cuma" struktur bahasa, tetapi dampaknya luar biasa bagi audiens.
Ketika melakukan public speaking, ilmu struktur bahasa berfungsi untuk menghubungkan satu gagasan ke gagasan lain dalam pembicaraan, sehingga terkesan "nyambung" dan tidak bertele-tele. Untuk mempelajari struktur bahasa, ada dua cara yang saya sarankan.Â
Pertama, membaca buku yang ditulis dengan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (bahasa lain menyesuaikan), tetapi dibaca dengan keras, jangan di dalam hati agar lidah dan telingamu terbiasa untuk mendengar Bahasa Indonesia yang rapih. Kedua, menyaksikan video-video dari public speaker andal, seperti Deddy Corbuzier, Pandji Pragiwaksono, atau Najwa Shibab, lalu perhatikan struktur bahasa mereka dalam berbicara.
Baca juga: Ini 5 Cara Jitu Mengurangi Jeda "Eee" dan "Uhm" Saat Berbicara di Depan Umum
3. Ilmu Logika
Setelah punya ilmu tentang suatu topik dan mempelajari bahasa, yang harus dipelajari ialah logika. Logika sangat penting agar apa yang kamu bicarakan bisa sampai ke pikiran pendengar, tidak berhenti sampai di telinga.Â
Idealnya, kamu mempelajari logika melalui buku "Filsafat Logika" yang bisa kamu dapatkan dengan mudah dari toko-toko online. Namun kalau tidak ingin mengeluarkan uang, kamu bisa mempelajarinya dari internet kok. Akan tetapi, saya pribadi menyarankan untuk belajar melalui buku.
Demikianlah tiga ilmu yang harus dikuasai agar lancar dalam public speaking. Paparan di atas memang memerlukan waktu yang sangat lama untuk diterapkan, tetapi saya jamin, hasilnya permanen. Pernahkah kamu melihat public speaker andal yang struktur bahasa dan logikanya cacat? Tidak akan pernah! Oleh karena itu, tetaplah belajar selagi kita masih diberi kesempatan hidup oleh-Nya.
Tayang di: 7 Cara Belajar Public Speaking dari Dasar sampai Jago: Proses Panjang, Tapi Hasil Permanen!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H