Mohon tunggu...
Henrikus Yo
Henrikus Yo Mohon Tunggu... -

Konselor dan Terapis (PemProv-Sulsel Biro Mental dan Spiritual), PSIkoterapis, Hypnotherapist, Master Teacher REIKI Usui Mahapati, Dosen PSIkologi UIN Makassar, Trainer pengembangan potensi SDM dan Clinical Hypnotherapy, Nara sumber berbagai seminar, Founder Makassar Hypnotherapy Center.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemana, kemana, Orgasmeku?

29 November 2011   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:02 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mendidik anak untuk menjadi baik secara mental dan spiritual adalah dengan cara :


  1. Jadi Orang tua yang baik, karena kita menjadi raw model anak.
  2. Tanamkan pengertian tentang baik dan buruk sejak kecil, misalnya secara edukatif, sering membacakan dongeng, memberi nasehat dengan kalimat yang positif (jangan alih tugaskan ke baby sitter).
  3. Tanamkan sifat sifat spiritual dan religius yang baik. (jangan cuma ritualnya saja).
  4. Pahami fase fase psikologis perkembangan anak (fase oral, anal, genital, phallus,latent).
  5. Jaga komunikasi yang baik (hindari menuduh, menghakimi, hanya melihat kesalahannya, mengungkit ungkit masalah lama yang sudah basi, pokoknya jangan jadi polisi, jaksa dan hakim dalam keluarga).
  6. Luangkan waktu waktu bersama (terutama hari libur).
  7. Ajarkan pendidikan seks sesuai kronologis pertumbuhan fisik dan psikologinya.
  8. Ajarkan rasa kebanggaan pada harga dirinya (pride) dengan mengajari nilai nilai yang baik.
  9. Lakukan Test IQ dan Test Bakat Minat,  sehingga anak mudah diarahkan pendidikannya pada bidang yang dia minati.


Masih banyak cara lain selain cara di atas.....

Jadi kesimpulannya memotong klitoris... tidak ada kaitannya dengan keliaran anak.. padahal didunia ini lebih banyak penjahat kelamin dari kaum pria.. apakah artinya kita juga harus memotong glan penis ???

(sambil nunggu lampu nyala kembali akhir november 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun