Mohon tunggu...
Hendrik Jordan
Hendrik Jordan Mohon Tunggu... -

Hanya Manusia Bisa, yang tak luput dari kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dampak Buruk Seseorang Mudah Marah

11 Maret 2015   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:48 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1426070982379159278

Mungkin kita jarang menyadari bahwa seburuk apa pun seseorang, bukan berarti dia pantas untuk direndahkan, tidak dianggap, atau bahkan dihina. Perasaan marah akan mudah timbul pada orang-orang tersebut. Setiap kali dia tidak direspon atau tidak diterima, maka saat itulah perasaan marah akan muncul. Walau bagaimanapun pada dasarnya seseorang mempunyai harga diri dan pada saat-saat tertentu ia menginginkan untuk dihargai.

Sengaja Dibuat Marah

Dalam kondisi ini biasanya terjadi pada kasus seseorang sedang dihasut. Bagaimana caranya agar emosinya terpancing, meski orang tersebut bukan tipe pemarah tapi minimal emosinya bisa sedikit meluap ketika mendengar dan menerima persepsi yang salah dari si penghasut.

Momentum tertentu

Ada momen-momen tertentu yang bisa menyebabkan seseorang marah ketika merasa terganggu, di antaranya ketika dalam kondisi lapar, mengantuk, kecewa, sedang serius, sakit, sibuk, sedih, malu, lelah, dan masih banyak lagi.

Di antara banyaknya faktor penyebab timbulnya marah pada diri seseorang, tentunya akan ada dampak yang diterima. Berikut 3 dampak paling berbahaya seseorang mudah marah:

1. Stroke

Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak dimana pasokan darah yang menuju bagian otak mengalami gangguan. Hal ini ditandai dengan kematian jaringan otak yang disebabkan adanya penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak, sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusak dan mematikan sel-sel saraf otak.

Ada dua faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena stroke, faktor resiko medis dan faktor resiko perilaku. Secara medis, seeorang yang memiliki hipertensi, kolesterol tinggi, anteriosklerosis yaitu pengerasan pada pembuluh darah, diabetes, atau riwayat stroke (faktor keturunan) beresiko seseorang terkena stroke. Sementara secara perilaku, stroke bisa menyerang seseorang yang memiliki gaya hidup atau pola makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, kurang olahraga dan suasana hati.

Seseorang yang suasana hatinya selalu kurang nyaman, biasanya sering menimbulkan perasaan-perasaan tertentu seperti marah, kesal, jengkel yang kadang tak beralasan. Jika hal ini sering terjadi, maka bisa menjadi pemicu seseorang terkena stroke. Meski terkadang penderita penyakit stroke masih bisa diselamatkan, namun biasanya akan mengalami kelumpuhan di sebagian atau seluruh tubuhnya, mengalami hilang ingatan sebagian dan tidak bisa berbicara.

2. Serangan Jantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun