Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Geng Rimba Raya (17 Selesai) Kutukan Dewa Tupai

20 November 2021   07:25 Diperbarui: 20 November 2021   07:35 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perginya Tupai dan pasukannya ke wilayah timur, bukan tanpa alasan. Itu karena atas permohonan Bajing ketika dia memutuskan untuk kembali bergabung dengan pasukan Kancil ke wilayah utara.

Sebelum memotong jalan ke wilayah utara, Bajing menitipkan pesan melalui Lajaluka, pesan itu untuk sahabatnya Tupai.

Isi pesan itu adalah sebuah permohonan, agar kiranya Tupai menggantikan posisinya untuk membantu Garangan. Garangan yang dalam posisi tak berdaya, sangat membutuhkan bantuan untuk mengusir pasukan Citah.

Namun, kabar yang didapat bukannya pengusiran. Akan tetapi pembantaian besar-besaran. Hampir 70 pasukan Citah habis di bantai, hanya menyisakan Panglima Citah dan beberapa ekor pasukan.

***

Di perang kali ini, Kancil memang sengaja tak memilih Tupai dalam jajaran pasukan utama. Namun, Dia lebih memilih Bajing beserta pasukan Gajah dan Badak. Bagi Kancil, Tupai termasuk dalam kategori pasukan istimewa.

Alkisah, dulu ketika Negeri Rimba Raya masih dijajah pasukan Raja cobra dan panglima Anakonda, para pasukan mereka acap kali melakukan serangkaian pemburuan.

Dari pemburuan itu, hampir setiap hari selalu ada makanan daging lezat untuk dipersembahkan. Hingga suatu ketika, bahwa Raja Cobra dan panglima Anakonda, hanya berkenan jika persembahan kali ini adalah daging Kancil.

Namun, para pasukan selalu gagal melakukan pemburuan terhadap binatang Kancil. Hingga kegagalan ini memicu tersiar kabar, bahwa binatang Kancil adalah lambang kewibawaan dalam mitos Negeri Rimba Raya.

Mendengar kabar mitos itu, Raja Cobra dan panglima Anakonda memutuskan untuk melakukan menyerbuan ke wilayah selatan, tepatnya di bawah tebing air terjun. Konon tempat ini, adalah tempat bermukimnya para binatang Kancil.

Singkat cerita, Raja Cobra dan panglima Anakonda berhasil mengepung para binatang Kancil. Hingga membuat mereka terpojok di bawah tebing air terjun. Kemudian salah satu dari kepala suku binatang Kancil mengingatkan.

Bila apa yang dilakukan Raja Cobra dan panglima Anakonda adalah sia-sia. Kembalilah pulang, atau kalian akan terkena kutukan dewa Tupai.

Mendengar ucapan dari Kancil, mereka terbahak-bahak. Raja Cobra dan panglima Anakonda betul-betul mendapat lelucon dari binatang kerdil ini. Tak perlu berlama-lama kata Raja Cobra sebaiknya panglima Anakonda menyegerakan untuk menyerang dan menyantab daging kancil.

Mendengar kata-kata 'menyantab daging kancil', seketika itu 300 pasukan Tupai bermunculan. Mulai dari atas tebing, belakang air terjun, hingga samping kiri kanan.

Sontak membuat wajah yang tadinya penuh tawa ceria menjadi suram dan suasana berubah mencekam.

"PESTA PORA", ujar kepala suku Tupai.

Tanpa basa-basi, hanya dengan hitungan detik, loncatan para pasukan Tupai mulai mengerumuni para pasukan Anakonda dan Panglimanya. Persis seperti cacing kepanasan yang dikerumuni semut. Menggeliat tak menentu. Sedikit demi sedikit terlihat genangan air terjun berubah warna menjadi merah. Warna merah itupun mulai mengeluarkan bau anyir hingga menyengat hidung Raja Cobra, kemudian dilihatnya dengan seksama panglima Anakonda dan pasukannya, sudah tak bernyawa.

Tak ingin bernasib sama, Raja Cobra mulai membalikan badan. Namun sayang baru saja berbalik badan, dengan kelincahan, Tupai sudah berada didekat kepalanya.

"Ingin bernasib sama" ujar Tupai dengan sorot mata tajam menghadang Raja Cobra.

"Ti-Tidak, Dewa" kata Raja Cobra terbata-bata ketakutan.

"Tarik pasukanmu dan Segera tinggalkan Rimba Raya, SEKARANG !!!", ujar Tupai dengan nada lantang.

Tak lama mendengar kata-kata lantang itu, Raja Cobra bergegas dengan cepat meninggalkan wilayah selatan bersama pasukannya.

Semenjak aksi penyelamatan itu, Tupai mengisi tempat tersendiri di hati Kancil, dan memberikan kedudukan tertinggi di Negeri Rimba Raya, dengan sebutan Pasukan Istimewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun