Gemeruduk... Gemeruduk... Gemeruduk...
Seketika itu 80 pasukan Jenderal Badak tak terduga datang dari samping arah timur, menyeruduk dan menyapu bersih barisan depan pasukan Harimau dengan culanya.
Tak menunggu waktu lama Kancil pun meneriakkan aba-aba, "MAJUUU".Â
Dan tak mau kalah dengan teriakan itu, Panglima Harimau pun lantang bersuara "MUNDUUURRR".
Keadaan pun kini berbalik. Menyadari kalah dalam jumlah pasukan. Dengan langkah seribu, para pasukan Harimau lari tunggang langgang. Beberapa yang terkapar karena serudukan cula badak, berupaya bangkit dengan langkah yang tergontai-gontai. Meninggalkan medan peperangan.
Melihat mundur para pasukan Harimau dan Panglimanya keluar dari wilayah utara. Bajing yang berada di pundak Jenderal Badak memutuskan tak melakukan pengejaran, begitupun Kancil dan para pasukannya. Mereka pun kini berhasil mengusir penjajah yang berasal dari Negeri Belantara Tandus.
Seluruh penghuni dan para pasukan bersorak "merdeka, merdeka, merdeka". Sorak itu pun terus mengema di seantero wilayah utara. Hingga senja tiba, suara gema kebebasan masih terus terdengar.