Panglima Harimau masih terus saja mondar-mandir. Memikirkan langkah apa yang akan dilakukan. Dirinya diliputi rasa cemas dan bimbang. Sesekali dia mengaum untuk menghilangkan rasa itu. Namun masih saja tak mampu membuatnya lebih tenang.
Ini kali kedua baginya melakukan peperangan. Seharusnya lebih yakin dari sebelumnya. Pasukan yang dibawa lebih dari puluhan bala tentara milik lawan. Hanya saja tubuh mereka tak sebesar pasukan Gajah.
***
Di pihak lain, Kancil menanyakan kepada Musang Luwak, "Berapa banyak pasukan yang dimiliki panglima Harimau sepengetahuanmu!", sambil meneguk minuman, kancil mendengarkan jawabannya, "Hampir 2 pleton pasukan harimau. Ini belum termasuk 1 pleton kiriman yang akan datang lagi atas perintah Raja Singa", Musang Luwak menjelaskan detail kepada kancil.
"Itu artinya, untuk saat ini kita akan menghadapi 2 pleton pasukan harimau. Betul begitu saudaraku!", gumam Kancil menegaskan kepadanya. "Betul sekali sahabatku" ujar Musang Luwak meyakinkan, kemudian melanjutkan "Tapi jangan lupa, 1 pleton lagi akan datang".
"Darimana engkau yakin tentang informasi itu, akan datang lagi 1 pleton pasukan harimau?" tanya Kancil menegaskan lagi. "Aku mendapat informasi itu saat bersembunyi di balik batu. Aku dengar para pasukan harimau yang melakukan patroli. Mereka membicarakan perihal pengiriman 1 pleton pasukan ke wilayah utara perintah dari Raja Singa" jawab Musang Luwak dengan manggut-manggut.
Tiba-tiba Kancil menanyakan suatu pertanyaan aneh kepada Musang Luwak, "Sejak kapan pasukan patroli harimau tak melakukan serangan ke pemukiman?". "Sudah 3 hari ini mereka tak melakukan aksi penyerangan", jawabnya dengan keheranan.
Seketika suasana menjadi hening. Kancil terdiam lama, memikirkan strategi apa yang digunakan berbekal pasukan gajah yang hanya 1 pleton. Jenderal Gajah memperhatikan bahasa tubuh Kancil. Bola matanya bergerak tak menentu, terkadang kepalanya miring, terkadang tegak, dan kemudian miring lagi. Sepertinya dia telah menemukan sesuatu.
"Sudah 3 hari tak melakukan penyerangan, ini artinyaaa..." gumam lirih Kancil, mendadak berujar, "Ini kesempatan emas untuk melakukan perundingan. Perundingan ini adalah bagian dari strategi sebelum perang" gumam Kancil dengan penuh keyakinan. "Bagaimana mungkin panglima Harimau menerima tawaran perundingan ini" ujar Musang Luwak seperti meragukan strategi Kancil.
"Percayalah" ujar Kancil meyakinkan Musang Luwak. Kemudian dengan percaya diri, Kancil berkata kepada jenderal Gajah "Wahai jenderalku, siapkan seluruh pasukan gajah untuk berkumpul dan bersiap melakukan perundingan kearah sebelum pintu masuk wilayah utara".
Mendengar permintaan Kancil itu, jenderal Gajah bergegas mengumpulkan pasukan dan bersiap menuju kearah sebelum pintu masuk di wilayah utara bersama para pasukan gerilyawan Musang Luwuk.