Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelajaran Pertama

21 Oktober 2021   06:04 Diperbarui: 21 Oktober 2021   06:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Waduh Ris, windowsnya nggak bisa?" tanyaku.

Dia pun bergeser mendekat,

Komat-kamit mulutnya, dengan lirih. Matanya memandangi keterangan aksara yang ada di monitor "Reboot and select proper Boot device."

Seketika kepalanya, mantuk-mantuk.

"Apa maksudnya Ris?" tanyaku

"Instal ulang aja. Percuma direstore, mending instal lagi. Lebih sempurna" Jawabnya, melanjutkan "Nggak ada simpan data di C toh?"

"Nggak ada Ris, kan kamu bilang data semua baik simpan di D. Ya ku ikutin lah" jawabku.

"Cakeep. Anak saleh" balasnya

Dalam hati 'yee'. Seperti manusia menang lotre. Akhirnya, bisa belajar instal windows. Lumayan.

"Kenapa, salah utak-utik di regedit yo?" tanya Aries penasaran,

"Iya Ris. La ta lihat di C ku menipis, beberapa aplikasi aku uninstal. Begitupun yang di Regedit aku cek juga, ternyata masih nyimpan sisa-sisa foldernya di HKEY_CLASSES_ROOT, ya ta hapus aja. Barangkali aku salah hapus juga ada punya CLASSES_ROOTnya windows ikut kehapus." jawabku untuk meyakinkannya.

"Lain kali hati-hati, kalau masuk regedit. Salah dikit fatal. Mending nyuci karpet daripada instal windows. Udah sana, siapin bootablenya" pinta Aries.

Bahagia betul diriku hari ini, akan tetapi ada yang menganjal,

"Loh, bukannya pakai CD Ris instal windowsnya?" tanyaku keheranan,

"Itu kalau teknisi. Kemana-mana bawa CD windows. Kita ini bukan" jawabnya.

"La terus piye Ris?" tanyaku lagi,

"Makanya aku suruh siapin bootable itu buat syarat instal windowsnya Hen" jawabnya.

"Ris, ini," aku mendadak gagap, "kita, instal windows 98se ya?" tanyaku,

"Iya, tul sekali" jawabnya.

"Kok enggak windows XP aja toh Ris, lebih kekinian gitu" gumamku.

Kudengar napasnya yang dalam.

"CPU mu itu, Pentium 2 anak saleh, kalau dipaksa. Pilihanmu ada dua, pingin lemot apa ganti hardware" katanya. Melanjutkan, "Bukannya kamu pingin belajar dari dasar?".

"Ya, juga sih Ris. Tapi pingin juga sih bisa ngerti caranya instal windows XP" gumamku,

"Halah, sama saja. Mau windows XP,  apa windows Longhorn, windows vista yang mau rilis katanya. Sama saja, tinggal naxt-next aja nantinya. Makanya jangan heran suatu hari nanti, instal windows itu sudah nggak pakai CD kayak orang-orang teknisi itu. Tapi instal windows pakai flashdisk." kata Aries, sambil menunjukan barang ajaib paling mutakhir abad ini, yang tertulis kecil 'Adata 128MB'.

"Wuih, keren. Apa itu Ris?" tanyaku,

"Flashdisk, buat nyimpen data 128mb" jawabnya,

"Berapa duit itu Ris?" tanyaku lagi,

"Nggak tau Hen. Bapakku yang ngirim dari Palembang sono" jawabnya lagi.

"Buat aku Ris. Kamu minta'o lagi ke Bapakmu" gumamku, seperti wajah tanpa dosa.

"Gundulmu. Udah, ayo terusin belajar instalnya tadi. Ambil disket di lemari." balas Aries.

... ... ...

"Nih disketnya, terus gimana nih nyiapin bootablenya Ris?" tanyaku. Aries sambil menggeser badan kebelakang,

"Pakai komputerku dulu, sini" pintanya.

Aku pun menggeser badan menuju komputernya.

"Ikutin perintahku ya?" kata Aries, meyakinkan.

"Beneran nih Ris, jangan-jangan kamu nipu lagi. Kayak yang di catatan cerpen 'Malapetaka Ilmu Instal Windows', itu" jawabku.

"Hehehe, masih ingat aja kamu" balasnya,

Dengan senyum yang khas cungar-cungir tanpa dosa.

"Ayo, masukin disketnya, terus buka windows explore" katanya,

Aku pun mengikuti instruksinya step by step.

"Kemudian, pilih drive 3-setengah floppy, lalu klik kanan, pilih yang format" gumamnya, menuntunku dengan santai.

"Kalau sudah, centang di kotak 'Create an MS-DOS startup disk'. Terus, 'Start'. Muncul peringatan 'Warning' kan itu, bla..bla..bla... Cuekin aja, pilih OK." kata Aries menjelaskan,

"Oalah, simple ya Ris ternyata" balasku.

"Tunggu prosesnya selesai" gumamnya,

"Siap Ris" balasku.

... ... ...

"Seperti itu yo caranya buat bootable dari disket. Itu tinggal masukin aja ke floppy disk di CPU mu terus arahin ke master windows 98se, lalu instal" kata Aries lagi.

"Lah proses DOS-nya aku nggak ngerti Ris" tanyaku,

"Itu nanti aja, diterusin." jawabnya.

"Beres Ris" gumamku, senyam-senyum bahagia.

"Kedepan itu Hen. Bootable sudah ditanam jadi satu sama windows. Jadi kita nggak repot-repot lagi kayak gini." katanya, melanjutkan "tinggal naxt-next aja instal windows"

"Mantab Ris. Nih kita lanjut ya di CPU ku. Sekalian belajar DOS-nya, hihihihi" pintaku padanya.

Aries pun mengangkat jempolnya penuh semangat. Dan dengan senyumnya yang khas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun