Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti Agar Cepat Dipahami

29 September 2021   08:53 Diperbarui: 29 September 2021   09:20 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Walah jo, yowis, santai disek ae luh...?

"Riko isih duwe cekelan ta cak...?"

"Nyekel jo, tapi ra akeh, cukup enggo mangan karo kowe bertahan semingguan"

"Ayo wis... ngopi sik ae jo, ambek'an sik, ben ngos-ngos'an ne ilang."

"La isih cukup gak cak, cekelan'e...?"

"Walah... la ngopi aku duwe jatah dewe jo, tenang ae"

Sambil santai ngopi di pinggiran jalan, paijo bercerita ngowos,

"Tapi aku seneng cak, karo mesin ATM'e nang ITN, bedo karo liane"

"Loh bukan'ne kabeh mesin ATM ki podo ae jo"

"Bedo cak, kadang ono sing bedo. Masio podo mesti ono beda'ne"

"Nang endi bedane jo, prasaku podo kabeh ah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun