Seiring waktu, Nova memutar otak lagi untuk memperluas warungnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga dalam mengelola usaha sablon yang hasilnya tidak menjanjikan. Sehingga usaha sablon akhirnya dihentikan. Selain itu, alasan yang paling utama adalah warungnya tidak cukup luas untuk menampung pengunjung yang semakin bertambah. Ruangan bagian selatan rumah yang dulunya untuk menyablon kain direnovasi menjadi warung.
Setelah beberapa bulan, Nova mulai membuat menu mi ayam goreng atau yang lebih dikenal dengan sebutan miyago. Idenya berasal dari mi level. Kala itu miyago buatannya termasuk sebagai menu baru karena belum banyak yang berjualan miyago seperti sekarang ini. Miyago adalah mi ayam yang ditiriskan, ditumis dengan minyak goreng, lalu ditambahkan bakso dan kecap dengan bumbu racikan mi ayam Ndelix. Menu ini cukup digemari oleh pengunjung. Yang membuat miyagonya unik adalah dari penyajiannya. Nova meletakkan sebuah pangsit besar di atas piring, lalu menuangkan miyago ke atas pangsit. Dengan demikian, miyagonya semakin bertambah menarik.
“Saya selalu berusaha terus menerus untuk mengeksplor rasa masakan sehingga menemukan yang pas. Rasanya harus konsisten. Jangan sampai berubah-ubah. Saya tidak mau nanti pelanggan kecewa karena rasanya tiap hari ganti-ganti.” Tegas Nova.
Ketika ditanya kapan liburnya, Nova mengatakan setiap hari Minggu dia libur berjualan. Dia perlu mengistirahatkan tubuhnya karena setiap hari dia melakukan aktivitas di warungnya seorang diri dan tidak ada yang membantu.
“Setiap pagi selepas salat Subuh, saya belanja kebutuhan warung di pasar Bitingan. Sampai rumah saya langsung masak. Jam 11 warung saya buka. Tutupnya sampai mi habis. Kadang sore sudah habis. Kadang juga sampai malam sekitar jam 7 sampai 8.” Tuturnya.
Berkat kegigihan dan keuletannya, kini warung mi ayam dan miyago Ndelix semakin dikenal dan bertambah ramai pengunjung. Pengunjungnya tak hanya tetangga, teman, dan saudara. Orang-orang yang tak dikenalnya semakin tahu dan datang. Tak jarang, di jam istirahat siang, banyak karyawan yang makan di tempat. Jika tidak bisa datang ke warung, pelanggan bisa memesannya lewat aplikasi Grab Food ataupun Kopdar.
Muhammad Roisul Muttaqin (20), salah satu pelanggan miyago di warung Ndelix mengatakan bahwa miyago buatan Nova sangat lezat dan cocok di lidahnya.
“Saya sering beli mi di sini. Kadang mi ayam kuah, kadang miyago. Dua-duanya enak. Tapi saya lebih suka miyago. Membuat saya ketagihan. Jika ada waktu luang saya sempatkan makan di sini.” Ujar mahasiswa semester 5 IAIN Kudus jurusan PAI ini.
“Satu lagi yang istimewa selain pangsit jumbo. Di sini juga ada ceker ayam bumbu yang besar-besar. Kata mas Nova, ceker-ceker itu pilihan makanya besar-besar. Rasanya enak. Pas kalau dimakan sebagai pelengkap mi ayam atau dimakan begitu saja. Bumbu ceker yang dibuat mas Nova pas.” Puji Rois, nama panggilannya.