Menjalin Komunikasi Guru dan Orang Tua Murid
Guru dan orang tua adalah mitra dalam mewujudkan pendidikan anak. Dalam KBBI, kata mitra diartikan sebagai teman kerja, sahabat/pasangan kerja/partner yang saling menguntungkan dari hubungan dua belah pihak. Hubungan kemitraan yang baik dapat diwujudkan dengan tiga (3) kunci yang disebut 3R, yaitu: Respect (rasa hormat), Responsibility (tanggung jawab), dan Relationship (hubungan).Â
Namun sebenarnya, bagaimana implementasi 3R dalam hubungan guru dan orang tua?
Respect (Hormat)
Pertama, guru dan orang tua harus sama-sama diperlakukan dengan hormat (treated with respect).Â
Saling menghormati dan saling menghargai keberadaan masing-masing menjadi penting mengingat adanya perbedaan budaya, latar belakang, bahkan style of interaction (gaya berinteraksi). Apabila ada masalah dengan si anak, guru maupun orang tua jangan saling menyalahkan. Sebaliknya, keduanya harus bertanggung-jawab atas keberhasilan si anak. Oleh karena itu, Guru harus mengenal murid-muridnya dengan baik.
Guru harus bisa terbuka terhadap orang tua. Ketika guru harus menjawab "No (tidak)" kepada orang tua, sampaikan dengan bahasa yang sopan. Hindari bahasa yang arogan atau kata-kata yang kurang enak didengar, namun sebaliknya guru harus mampu menjelaskan mengapa "tidak" tersebut dengan baik. Dengan demikian, orang tua dapat lebih menerima, sehingga tanggung jawab tidak dilepaskan kepada guru saja.
Hubungan yang baik antara guru dan orang tua ini dapat terbentuk dengan menjadikan "komunikasi" sebagai "jembatan".Â
Kata komunikasi memang terdengar sederhana, namun sering kali komunikasi yang terjadi justru disconnected atau tidak nyambung antara guru dan orang tua. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lainnya melalui media atau perantara dengan tujuan orang yang menerima pesan kemudian memiliki pemahaman yang sama dengan pihak yang menyampaikan pesan.Â
Pada zaman modern ini, guru dan orang tua sudah lebih banyak menggunakan handphone khususnya aplikasi seperti WhatsApp dalam berkomunikasi. Kenyataan ini juga dapat menjadi permasalahan jika pesan tidak tersampaikan karena kedua belah pihak, baik guru maupun orang tua tidak membaca isi pesan tersebut dengan baik dan lengkap. Terlebih kerap kali terjadi peristiwa dimana salah satu pihak tidak mengerti maksud dari pesan tersebut namun engan dan tidak mau bertanya. Inilah penyebab hubungan guru dan orang tua bermasalah, yaitu karena di aspek komunikasi.
Responsibility (Tanggung Jawab)
Apa manfaat dari komunikasi antara guru dan orang tua?Â
Komunikasi yang baik mampu menciptakan kedamaian antara guru dan orang tua siswa sehingga memudahkan penyampaian informasi dari guru ke orang tua maupun sebaliknya. Contoh informasi yang disampaikan dapat berupa perkembangan anak, informasi penting sekolah yang harus disampaikan, apalagi pada masa pandemi ini terdapat banyak sekali informasi yang harus disampaikan kepada orang tua. Jikalau komunikasi guru dan orang tua kurang baik, maka ada kemungkinan informasi bisa tak tersampaikan. Sehingga dapat terjadi miscommunication atau kesalahpahaman yang berujung keributan.
Pengaruh Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 menyebabkan berbagai aspek mengalami perubahan, termasuk juga aspek Pendidikan. Siswa/i terpaksa harus belajar dengan system online ataupun kalau ada tatap muka pun dilaksanakan secara terbatas. Maka, kerja sama orang tua dan guru menjadi faktor yang sangat penting dalam memantau perkembangan anak. Guru harus mampu merangkul orang tua untuk turut berperan serta dalam proses pendidikan anaknya. Demikian halnya dengan orang tua yang juga harus bisa memberikan masukan-masukan yang membangun untuk guru.
Pembelajaran jarak jauh ini, guru dan orang tua harus saling mendukung. Kerja sama antara orang tua dan guru dalam proses belajar di rumah menjadi kunci utama perkembangan anak. Orang tua menggantikan posisi guru dalam mengajar dan membimbing anak di rumah. Adanya keterlibatan orang tua dapat membantu proses pembelajaran anak tetap dapat berjalan dengan baik, apalagi untuk pembelajaran anak usia dini (TK). Misalnya ketika ada praktek seperti membuat proyek dari guru, maka orang tua bisa turut membantu dalam membimbing.Â
Misalnya ketika untuk jenjang TK, ada proyek membuat 'minuman' atau ketika guru membutuhkan video rekaman atau foto anak melakukan tugas yang diberikan guru. Moment seperti ini sangat memerlukan dukungan orang tua dalam pelaksanaannya sehingga kebutuhan anak dalam belajar terpenuhi.
Relationship (Hubungan)
Komunikasi yang baik dapat menciptakan keharmonisan dalam setiap hubungan, begitu juga untuk hubungan guru dan orang tua murid.
Langkah utamanya adalah dengan saling menghargai persamaan dan perbedaan dalam diri masing-masing. Seorang guru tentu memiliki gaya mendidik yang berbeda dengan orang tua di rumah, namun ini merupakan hal yang wajar, yang terpenting adalah orang tua dan guru dapat memahami perbedaan tersebut. Akan tetapi, sebagai guru juga harus bisa memahami gaya belajar semua anak, sehingga kebutuhan belajar mereka terpenuhi.
Dengan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua maka akan mewujudkan kemitraan yang saling memahami dan mengerti, damai, menyenangkan, dan juga harmonis.
Semoga artikel ini dapat membantu guru maupun orang tua murid untuk bergerak bersama-sama untuk perkembangan anak,Â
"Teachers and Parents. We are Partners!!!!!!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H