Semarang, 2002
Sedari tadi Raka sibuk mencatat pesan dari pendengar setia radio Go Go. Banyak yang menyampaikan salam dan pesan untuk seseorang. Ada juga yang meminta diputarkan sebuah lagu yang diperuntukkan bagi seseorang atau untuk diri sendiri. Padahal siaran radio pukul 14.00 biasanya tidak seramai ini, siang ini begitu berbeda. Setelah itu Raka akan menyampaikan pesan yang dia terima kepada Siwi, sang penyiar.
Ini dering telepon kesekian yang berbunyi hampir pukul 15.00. Setengah jam lagi siaran mereka akan berakhir.
"Halo dengan radio Go Go?" Suara perempuan di seberang sana terdengar sangat renyah. Raka merasa perempuan itu pantas untuk menjadi penyiar.
"Iya benar, selamat siang!" Raka menyapa ramah.
"Ini acara Titisan 90 , kan?" Perempuan itu bertanya untuk memastikan.
"Iya , betul! Mau titip pesan, salam atau ada permintaan lagu?"
Terus terang Raka tidak setuju saat acara pukul 14.00 ini diberi nama Titisan 90. Kesannya seperti program cerita horor. Padahal ini adalah program titip pesan dan memutar lagu-lagu lama tahun 90-an. Nama program yang sangat norak.
"Saya mau titip pesan buat Mas Dondon yang sering bejo ... aku, padamu Mas."
Raka menahan tawanya, dia membayangkan betapa menggelikan ketika Siwi membacakan pesan dari perempuan ini.
"Wah, enak ya jadi Mas Dondon sering beruntung." Raka tak bisa menahan mulutnya untuk sedikit menggoda.