Awal abad 21 ini kita dihadapkan pada tantangan kehidupan yang berbeda dari sebelumnya, dimana munculnya pandemi virus corona (covid19) yang tengah hidup di antara masyarakat secara global saat ini, mau tidak mau memaksa kita semua untuk melakukan penyesuaian agar bisa hidup bertahan dengan 'berdamai' dengan virus berbahaya dan mematikan ini.
Berbagai penyesuaian yang dilakukan telah menyebabkan terjadinya perubahan sosial yang begitu cepat. Perubahan sosial yang dimaksud adalah adanya kondisi kehidupan 'New Normal' Â dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari, seperti kebiasaan menggunakan masker bila bepergian atau kegiatan yang melibatkan banyak orang, Â rajib cuci tangan pake sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak sosial dan fisik dalam bekerja atau kerumunan ( social and physical distancing), dimana hal ini berbeda dengan perilaku kehidupan masyarakat sebelumnya.
Pada dasarnya, perubahan sosial merupakan respons dari masyarakat baik disadari maupun tidak sebagai upaya menyesuaikan diri (adaptasi) dengan kondisi yang terjadi disekelilingnya.Â
Seperti yang dikemukakan Antropolog J.P Gillin dan J.L Gillin (1954), mereka berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Perubahan sosial Perspektif Mahzab Sistem Terbuka
Menurut Mahzab Sistem terbuka suatu lembaga terdiri atas subsistem yang integral. Perubahan pada salah satu bagian sistemnya akan berdampak pada bagian lain dalam sistem itu lalu pada kinerja keseluruhan. Perubahan dalam arti yang luas merupakan respons yang terencana ataupun tidak terencana untuk menghadapi berbagi tekanan atau kekuatan.Â
Kebutuhan untuk berubah saat ini ialah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu Norma.  Mengelola perubahan dilakukan dengan cara mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.  Perubahan sistem politik, ekonomi, teknologi  dan prefensi masyarakat ialah memberikan banyak bukti pada dunia bahwa perubahan sosial tidak akan berhenti, untuk itulah perlu kecerdasan mengelolanya.Â
Di sisi lain dengan adanya wabah virus corona tidak bisa kita pungkiri telah mengubah pola perilaku sosial bangsa Indonesia.
1. Mengubah Pola Pikir untuk Sehat
Dengan merebaknya Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia secara tidak langsung membius masyarakat untuk hidup sehat. Seperti rajin berolah raga, cuci tangan setiap dari bepergian keluar rumah, selalu menggunakan masker, dan banyak mengkonsumsi buah buahan.Â
Baca juga: Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perubahan Sosial "New Normal"
2. Prilaku Over Protektif
Beredarnya pemberitaan tentang virus corona yang telah menjangkit Indonesia berdampak pada sikap masyarakat yang menjadi lebih over-protektif terhadap lingkungan sekitarnya. Ketakutan terhadap virus corona akan memberikan pengaruh terhadap sikap sosial masing-masing individu. Kita akan lebih mudah menaruh curiga pada orang yang batuk, bersin, atau terlihat pucat di sekitar lingkungan kita. Yang sebelumnya hal itu tidak diindahkan.
3. Meningkatkan Kerjasama
Dengan rasa takut yang tinggi akibat virus yang berawal dari Wuhan ini, masyarakat bekerjasama bahu membahu mengurangi penyebaran virus ini. Kita bisa melihat aksi-aksi lembaga-lembaga sosial hingga tingkatan RT dari berbagai pelosok di Indonesia. ada yang mengumpulakan donasi dan ada juga yang langsung memberikan sembako kepada warga yang kurang mampu yang terkena dampak secara ekonomi.
4. Aktivitas Berbasis Teknologi
Wabah Covid-19 telah merubah wajah peradaban. Hampir semua kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis dan lainnya berjalan dengan menggunakan Teknologi yang sejak lama adanya. Kita bisa melihat aktivitas pemerintahan jika melalukan rapat koordinasi hingga paripurna wakil rakyat dengan menggunakan daring (rapat Online), aktvitas pendidikan perkuliahan juga menerapkan kulyah jarak jauh (daring).Â
Sejatinya aplikasi berbasis teknologi hadir untuk mempermudah aktivitas yang dulu hanya menjadi hiasan, kini dengan adanya Covid-19 sudah menjdi sangat penting dan bahwa sudah menjadi kebutuhan
Baca juga: Perubahan Sosial Akibat Kesenjangan Ekonomi pada Pembelajaran Daring
5. Uang Rakyat untuk Rakyat
Bantuan sosial yang selama ini di anggap tidak tepat sasaran, dengan adanya covid-19 ini seluruh unsur pemerintahan memporsikan anggaran bantuan stimulan sembako untuk masyarakat kurang mampu yang sejatinya adalah memang hak mereka yang selama ini tersedot untuk anggaran biaya lainnya. Bisa kita katakan dengan wabah corona ini masyarakat kurang mampu mendapatkan hak mereka yang sesugguhnya yang selama ini cukup diabaikan oleh pemerintah.
Semoga virus ini cepat berakhir, agar ekonomi, sosial masyarakat cepat pulih, kita sangat mendukung langkah-langkah pemerintah dengan adanya batasan sosial dan pelayanan kesehatan beertambah baik. Tidak ada Kata terlambat dari pada tidak sama sekali. Â