1). Pantau kemajuan siswa dalam proses restitusi dan berikan dukungan yang mereka butuhkan. Lakukan evaluasi berkala terhadap efektifitas penerapan segitiga restitusi di sekolah.
2). Libatkan orang tua atau wali dalam proses restitusi untuk memastikan konsistensi dan kolaborasi. Kumpulkan umpan balik dari guru, staf, orang tua, dan siswa untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3). Gunakan dokumentasi yang tepat untuk mencatat proses restitusi dan hasil yang dicapai. Lakukan penyesuaian dan pengembangan program segitiga restitusi secara berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi.
Secara keseluruhan, saya meyakini bahwa segitiga restitusi adalah alat yang berharga yang dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif. Penerapan segitiga restitusi di Sekolah membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan penerapan yang tepat, segitiga restitusi dapat menjadi alat yang efektif untuk membantu mereka belajar dari kesalahan, mengembangkan karakter positif peserta didik, dan menjadi individu yang bertanggung jawab dan berprestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H