Mohon tunggu...
Henny Hastuti
Henny Hastuti Mohon Tunggu... -

Bekerja sebagai Life Coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Money Talk

26 Juli 2013   14:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:00 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Budaya menebar amplop di Tanah Air Indonesia ini rupanya sudah ada sejak lama dan justru sepertinya di mulai oleh para guru-guru yang nyata-nyata menjadi tokoh utama dalam proses pengayaan ahlak serta prilaku anak Indonesia. Mudah-mudahan kesimpulan saya ini tidak sepenuhnya benar.

Hal ini baru saya sadari justru setelah usia saya tidak lagi anak-anak dan sepertinya tidak ada yang menyoroti kebiasaan menebar amplop di kalangan para guru.
Bermula dari kecintaan saya pada pengembangan pendidikan inilah yang menjadikan saya menekuni dunia pelatihan dan personal development secara profesional tetapi bukan berarti saya jadi kehilangan empati terhadap para guru-guru ini, khususnya guru-guru yang bekerja di sekolah swasta.

Pada awal Januari lalu, saya dan rekan-rekan dari Trainers Management Indonesia bermaksud menyelenggarakan pelatihan untuk guru-guru swasta di Wilayah DKI Jakarta selama 3 hari 2 malam, rencana pelatihan ini memang berbayar, tetapi hanya 50% dari seluruh komponen biaya yang timbul.

Karena Trainers Management Indonesia menggandeng perusahaan-perusahaan yang memliki keperdulian pada dunia pendidikan dan profesi guru.

Waktu itu banyak yang menawarkan untuk menggunakan lokasi training selama 3 hari 2 malam termasuk konsumsi serta fasilitas out bond di hari terakhir. Dan penawaran yang masuk per orang ada di kisaran angka Rp. 800-1300ribu, tentunya harga itu masih kami rasa mahal.

Alhamdulillah atas referensi dari seorang teman, kami mendapat bantuan keringanan biaya dari Bapak Ibrahim pemilik Sekolah Jubilee yang berada di sekitar Kemayoran Jakarta Pusat. Jubilee memberikan subsidi keringanan beban biaya sewa jika menggunakan Jubilee Camp dan fasilitas lainnya.

Keringanan biaya itu sudah termasuk komponen penginapan dan fasilitas ruang pelatihan, konsumsi selama di lokasi, infocus serta menggunakan fasilitas outbond pada hari terakhir. Biaya yang di minta sama Pak Ibrahim hanya di kisaran Rp. 525-600ribu, atau tepatnya hanya di angka Rp. 175ribu per hari termasuk konsumsi 2x coffee break dan 3x makan dan 75ribu untuk penggunaan alat outbond di kenakan biaya Rp. 75.000. Biaya ini hanya timbul jika menggunakan alat out bond, jika tidak ya di kisaran Rp. 500ribu saja.

Saat itu penawaran untuk para calon peserta atau untuk para guru-guru ini hanya di bebankan Rp. 350ribu saja, sudah termasuk pelatihan selama 3 hari 2 malam, konsumsi selama pelatihan, fasilitas antar jemput ke lokasi terdekat sampai ke Jubilee Camp di sekitar Ciawi Bogor Jawa Barat, dan souvenir berupa T-Shirt.

Artinya selisih biaya yang timbul masih akan ada subsidi dari kami dan rekan-rekan dari perusahaan lain yang juga perduli terhadap profesi guru.

Singkat cerita lebih dari 110 Sekolah setingkat SMA Swasta di wilayah DKI Jakarta ini yang kami berikan penawaran, baik secara langsung melalui telepon, pengiriman proposal dalam bentuk hard copy melalui Pos Indonesia & TIKI sampai hanya bisa di kirim melalui email karena budget yang kami miliki mulai menipis. Hanya untuk menanggung ongkos pulsa dan ongkos kirim dokumen.

Sungguh saya dan teman-teman merasa prihatin dengan respon yang kami terima atas penawaran tersebut. Beberapa respon yang kami terima antara lain :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun