Mohon tunggu...
Henni Febriyola
Henni Febriyola Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tomedonaku Omoi Afure

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib yang Malang

13 April 2022   04:31 Diperbarui: 13 April 2022   04:33 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang sepi bagiku

Di keramaian sahur di pagi ini, selalu saja sepi

Ingin masuk rasanya ke kamar mandi

Menghidupkan air kran dan menangis sekencang-kencangnya.

Lalu berteriak dan bertanya kepada Tuhan kenapa takdirku begini, kenapa semuanya sakit, kenapa aku sendirian begini.

Terbangun dari tidurku selalu saja dengan hati hiba

Malang bercinta nasib si badan diriku

Ditinggal kekasih di rantau orang

Sepi, sendirian, tidak ada sanak saudara, jauh dari orang tua

Di orang-orang mau jatuh dituai masih bisa berdiri

Namun badanku, mau jatuh yaa tetap saja jatuh

Selalu saja orang lain lebih baik dariku

Aku, selalu saja dengan tangisanku tidur

Sepi, sendirian rasanya ingin pulang kampung lalu menangis dipangkuan orang tua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun