Pagi yang sepi bagiku
Di keramaian sahur di pagi ini, selalu saja sepi
Ingin masuk rasanya ke kamar mandi
Menghidupkan air kran dan menangis sekencang-kencangnya.
Lalu berteriak dan bertanya kepada Tuhan kenapa takdirku begini, kenapa semuanya sakit, kenapa aku sendirian begini.
Terbangun dari tidurku selalu saja dengan hati hiba
Malang bercinta nasib si badan diriku
Ditinggal kekasih di rantau orang
Sepi, sendirian, tidak ada sanak saudara, jauh dari orang tua
Di orang-orang mau jatuh dituai masih bisa berdiri
Namun badanku, mau jatuh yaa tetap saja jatuh
Selalu saja orang lain lebih baik dariku
Aku, selalu saja dengan tangisanku tidur
Sepi, sendirian rasanya ingin pulang kampung lalu menangis dipangkuan orang tua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H