Sering kita mendapat paket kejutan, seperti hadiah dari kerabat dan teman. Perasaan kita pasti bahagia menerimanya. Akan tetapi, bagaimana jika paket itu dikirim oleh perusahaan e-commerce, padahal kita tidak pernah memesannya?Â
Minggu lalu, saat suami menjemput di stasiun kereta, dia berkata, "Ada paket untukmu dari Amazon."Â
Dalam hati saya bertanya-tanya, apa tidak salah? Ada hadiah kejutan dari seseorang? Tidak mungkin, karena tidak ada hari istimewa.
"Benarkah? Aku sudah lama nggak pernah belanja di situ," ujar saya ke suami.Â
Mungkin sudah lebih dari satu dasawarsa marketplace itu tidak saya gunakan lagi. Bagaimana bisa ada paket, padahal saya tidak memesan apa pun. Suami juga heran, karena dia mengetahui kalau lokapasar yang terbesar ini tidak saya gunakan lagi.Â
Ini bukan kali pertama saya mendapat paket kejutan dari marketplace ini. Beberapa tahun lalu saya pernah mendapat barang elektronik. Lain waktu saya mendapat kiriman baju. Kedua barang ini sudah saya hibahkan kepada orang lain, yang lebih bisa memanfaatkannya.Â
Dengan rasa penasaran, saya perhatikan bagian luar paket dengan logo Amazon. Saya buka paketnya, nota pembelian dan label retur barang tidak ada, tapi ini sudah biasa karena hampir semua dilakukan online. Ternyata, isi paketnya; satu set sikat gigi elektrik dari merek yang bagus, lengkap dengan refill beberapa sikat gigi.Â
Wajah putri saya berseri-seri. "Ma, darf ich das Paket haben?" Dia bertanya, apa boleh paketnya untuk dia. Saya dan suami tertawa. Lalu, saya katakan, isi paket ini boleh untuk dia setelah kami mengetahui dengan jelas status paketnya.Â
Paket "misterius" dan brushing
Sekarang kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk mendapat informasi dan jawaban. Kasus paket misterius seperti ini banyak terjadi. Banyak orang mendapat paket tanpa pernah memesannya. Isi paket-paket misterius beragam, dari barang kecil seperti perangkap tikus hingga smartphone dan perangkat teknis berkualitas tinggi.Â