Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deutschlandticket, Menaikkan Minat Pengguna Transportasi Umum Jerman

22 Januari 2025   19:48 Diperbarui: 22 Januari 2025   19:48 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kereta regional di Jerman  | Foto: Pixabay/ Didgeman—

(IC/ Inter City; menghubungkan kota-kota di Jerman, dan EC/ Euro City; menghubungkan kota-kota di Jerman dengan kota-kota di negara tetangga.)

D-Ticket berbentuk kartu | Foto: giga.de| Imago/ Panama Pictures
D-Ticket berbentuk kartu | Foto: giga.de| Imago/ Panama Pictures


Deutschlandticket

Meskipun tidak semurah tiket 9 Euro, setahun kemudian, tepatnya 1 Mei 2023, tiket seharga 49 Euro yang dikenal dengan nama "Deutschlandticket" (D-Ticket) diluncurkan. Tiket ini sangat membantu warga yang setiap hari harus menempuh jarak jauh untuk bekerja maupun aktivitas lainnya. D-Ticket berlaku sama seperti 9 Euro Ticket.

Deutschlandticket sifatnya berlangganan. Namun, bagi yang tidak ingin berlangganan bisa juga membelinya, termasuk wisatawan yang sedang mengunjungi Jerman. Tiket ini bisa dibeli secara online di website DB/Deutsche Bahn (perusahaan operator kereta api nasional Jerman), di konter DB yang ada di stasiun besar, atau di beberapa perusahaan transportasi lainnya.

Paket tiket murah ini sangat membantu warga dan juga meningkatkan kemauan warga untuk beralih kepada transportasi publik, terutama warga yang tinggal di perkotaan. Saya sudah menggunakan D-Ticket beberapa kali sejak diluncurkan. Sejak 2024 saya memutuskan untuk berlangganan tiket ini. Memang naik mobil ke mana-mana lebih enak dari pada naik kendaraan umum. Akan tetapi, bagi yang beraktivitas sehari-hari di kota yang minim tempat dan tinggi biaya parkir, akan berpikir untuk beralih menggunakan transportasi umum.

Secara umum transportasi publik Jerman telah merata sampai daerah pedesaan. Begitupun, masih ada kekurangannya. Untuk wilayah pedesaan dan yang jauh dari kota, frekuensi bus tidak sesering di kota yang setiap beberapa menit ada. 

Beberapa tahun terakhir ini perkeretaapian Jerman agak kaotis, banyak keterlambatan jadwal, bahkan pembatalan. Sebabnya, ada banyak jalur di seluruh Jerman yang sedang diperbaiki dan dibangun, termasuk digitalisasi.

"Jangan komplain, perusahaan siapa yang melakukan digitalisasi," ujar kakak saya waktu itu. Benar juga, harus diterima dengan senyum kecut. Proyek besar ini membutuhkan waktu lama hingga selesai. Untuk sesuatu yang lebih baik, pasti berdampak pada hal lain. Segala sesuatu tidak ada yang ideal dan sempurna. 

D-Ticket digital | Foto: Tagesschau.de |picture alliance/dpa
D-Ticket digital | Foto: Tagesschau.de |picture alliance/dpa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun