Jam aktivitas dan rentang waktu yang berbeda ini terkadang menjadi hambatan.
Di luar komunitas, saya juga berhubungan dengan beberapa penulis yang tinggal di Indonesia lewat chat dan telefon. Jangan ditanya gimana serunya. Ada banyak hal lucu dan menyenangkan yang kami omongkan.Â
Oh ya, tidak ketinggalan Kompasianer Diaspora yang ada di Jerman. Siapa sangka, saya bisa bertemu mereka. Awalnya saya dijenguk oleh Theresia Iin Assenheimer dan Inosensius I. Sigaze, Kompasianer dari Frankfurt.
Pertemuan pertama yang langsung 'klik' dilanjutkan dengan pertemuan selanjutnya. Hingga keluarga kami bisa saling berkenalan.
Lalu ada Meike Juliana Matthes, Kompasianer dari Stuttgart. Dimulai dari saling berkomentar lewat artikel, hubungan kami berlanjut melalui teks dan telepon.Â
Sampai akhirnya kami punya kesempatan bertemu. Dalam perjalanan pulang di dalam kereta, kami mengobrol banyak hal. Mungkin, itu yang katanya sefrekuensi. Klik seperti dengan Kompasianer Iin dan Ino.
Kompasiana memang menghadirkan sukacita, kebahagian, dan menebar banyak cinta dalam persahabatan.
Banyak karunia yang saya terima lewat Kompasiana, ada banyak teman dan sahabat, juga kesempatan dan keberuntungan yang tidak pernah saya bayangkan.
Kesempatan yang pernah saya tuliskan juga. Â Hingga tahun lalu, setelah pernah masuk nominasi pada 2020 dan 2023, atas kebaikan teman-teman di Kompasiana, saya dihadiahi Kompasiana Award sebagai "Best in Citizen Journalism" pada Kompasianival 2023.
Terima kasih tidak terhingga untuk semua.Â