Kemeriahan di Tübingen
Sore tadi, saya bertemu salah seorang teman. Kami berkenalan dan berteman di Shanghai beberapa tahun lalu. Di waktu yang bersamaan saya kembali ke Jerman, dia dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat.Â
Kami sempat kehilangan kontak karena "riuh rendahnya" kehidupan berpindah-pindah seperti yang kami jalani.
Siapa sangka, tahun ini kami bertemu lagi dan yang mengejutkan, kami tinggal hanya terpisah 25 Â kilometer. Bahagia sekali bertemu teman lama yang cocok.Â
Rasanya tidak ingin pulang, saking asyiknya mengobrol. Begitulah kalau sesama perantau bertemu di satu negeri lain, meskipun kami tidak berasal dari negara yang sama.
Kami berdua ikut merasakan kemeriahan menyambut EURO 2024 ini. Semakin sore, Kota Tübingen semakin ramai, meskipun gerimis datang dan pergi.
- "Mama, Deutschland Trikot (jersey Jerman) punyaku mana? Apa sudah dibuang?"
Pesan di whatsapp dari putri saya masuk. Duh, dia pikir mamanya bisa sembarangan membuang bajunya tanpa izin, sekalipun baju yang sudah kekecilan. Dalam hati saya bertanya, kapan dia punya jersey Jerman, kecuali saat sekolah dasar. Â
Lalu, dia mengirim fotonya dengan Jersey yang dicari. Benar saja, memang jersey Jerman itu yang dia miliki saat SD. Saya tidak tahu di mana keberadaannya, mungkin sudah ditinggalkan di Shanghai saat kami pindah.Â
Akhirnya, dia menemukan "jersey" lainnya dengan lambang Jerman dan sekolah dasarnya. Masih cukup dan pas sekali untuk dipakai remaja putri seperti dia.Â
Putri saya sibuk mencari jersey Jerman karena malam ini dia akan nobar di tengah Kota Tübingen bersama teman-temannya.Â
Saya, yang bukan penggemar sepak bola ikut senang melihat kegembiraan orang-orang menyambut pesta olahraga yang berlangsung di Jerman tahun ini. Mungkin, kapan-kapan saya ikutan juga kalau diajak nobar. Dengan catatan, cuaca hangat dan menyenangkan.