Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Helvetia, Kenangan, dan Jejak Swiss di Medan

22 November 2023   04:11 Diperbarui: 22 November 2023   19:48 2365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Helvetia, kenangan, dan jejak Swiss di Medan | Pemandangan Zurich Swiss | foto: HennieOberst—

Helvetia sebutan untuk Swiss

Swiss memiliki simbol CH, akronim dari kata bahasa Latin "Confoederatio Helvetica," yang artinya adalah Konfederasi Helvetia/ Konfederasi Swiss.

CH ini digunakan sebagai simbol negara Swiss. Kita bisa lihat pada kode mata uang Swiss Franc, selain Fr, dalam dunia internasional ditulis dengan CHF, begitu juga domain ".ch" digunakan yang melambangkan negara Swiss. 

Jika berkendara di jalanan Jerman dan negara Eropa lainnya, orang bisa melihat stiker dengan tulisan CH di bagian belakang mobil dari Swiss. Begitu juga pada rambu lalu lintas menuju perbatasan Swiss, tertulis nama kota dan kode CH di sebelahnya.

Istana Maimun - Kesultanan Deli di Medan | foto: HennieOberst 
Istana Maimun - Kesultanan Deli di Medan | foto: HennieOberst 

Helvetia adalah Ibu dari Swiss

Helvetia, sosok wanita yang menjadi identitas dan simbol Persatuan Swiss ini mulai dikenal pada abad ke-17. Dalam drama karya Johann Caspar Weissenbach, seorang penulis dari Swiss, ada Helvetia sebagai tokoh politik.

Figur Helvetia menjadi semakin penting sebagai simbolisme nasional, hingga berdirinya negara federal Swiss pada tahun 1848. Sampai saat ini sosok Helvetia masih tercetak di uang pecahan 50 sen dan 2 Swiss Franc.

Helvetia di Medan

Tanah Deli merupakan sebutan untuk  kota Medan. Medan adalah wilayah Kesultanan Deli; sebuah kesultanan Melayu. Peninggalan sejarah ini masih bisa dilihat sampai sekarang, misalnya, Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mahsun. 

Saat ini suku Melayu di Medan tidak lagi merupakan suku mayoritas. Medan merupakan kota dengan multi etnis dengan ragam sukunya, seperti Jawa, Batak, Tionghoa, Minang, Melayu, India, dan suku lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun