"Udah capek-capek awak besasak, nggak ada sikit pun pujian."
Bagi yang sedikit bingung, artinya adalah; "Sudah capek-capek aku bersasak (menyasak rambut), tidak ada pujian sedikit pun."
(Kata "awak" dari bahasa Melayu, artinya kamu. Hanya saja, dalam bahasa sehari-hari di Medan "awak" artinya saya/ aku.Â
Dalam bahasa Minang/ Padang digunakan juga kata "awak," tetapi saya kurang tahu artinya aku atau kamu. Ini pertanyaan untuk Kompasianer asal Sumatra Barat) Â Â
Kalimat yang menurut saya lucu ini diucapkan oleh salah seorang sahabat. Belum lama ini saya melakukan percakapan video dengan dua orang sahabat semasa sekolah. Sungguh menyenangkan bisa berbicara sambil menatap wajah mereka sambil tergelak-gelak seperti masa sekolah. Â
Saya belum pernah bertemu salah satu dari mereka sejak tamat SMP. Kami bertemu lagi sejak beberapa tahun lalu di media sosial. Mereka sahabat dalam segala hal, termasuk "gila-gilaan" pada masa remaja dulu.
Obrolan kami juga begitu mengasyikkan (bagi kami bertiga), padahal di Indonesia sudah larut malam. Segala hal yang membuat senang hati dibahas. Salah satunya mengenai pasangan yang sulit memberikan perhatian dan pujian.Â
Satu orang sahabat saya bekerja di bidang kesehatan yang banyak berhubungan dengan orang dan perilakunya. Menurutnya, ada banyak istri atau suami yang sebetulnya menginginkan pujian dari pasangannya.Â
Pujian merupakan hal penting dalam kehidupan
Mungkin bagi sebagian orang sangat sulit mengeluarkan kata pujian. Bisa saja orang seperti mereka itu sangat pemalu.Â
Saking pemalunya, mereka tidak berani mengungkapkan isi hatinya, jadi cukup disimpan di dalam hati saja. Alasan lain, mungkin juga mereka tidak peduli dan kurang memperhatikan orang di sekitarnya.Â
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi sikap mereka, misalnya, kehidupan keluarga di masa kecil dan lingkungan.
Pujian diperlukan dalam berbagai hubungan, misalnya, hubungan antara orang tua dan anak. Sebenarnya, kita belajar memberikan pujian dimulai dari keluarga. Orang tua kita adalah sosok yang pertama sekali memberi pujian.Â
Anak-anak akan mencontoh sikap orang tua dan lingkungan di sekitar mereka. Mereka juga akan belajar menyukai diri mereka sendiri, lebih percaya diri, dan berkembang lebih sehat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, pujian selalu dibutuhkan, baik itu hubungan pertemanan, hidup bertetangga, juga dalam dunia kerja, khususnya antara pimpinan dan karyawan.
Pujian dan sanjungan merupakan pembuka pintu, bentuk pengakuan, penghormatan, dan penerimaan.Â
Pujian pada pasangan
Agaknya, tidak ada seorang pun yang tidak suka dipuji oleh pasangannya. Pujian tidak harus dilakukan setiap saat dan bertubi-tubi, juga bukan ucapan yang berlebihan seperti rayuan gombal.
Dari kegiatan sehari-hari, ada banyak hal yang bisa dijadikan pujian. Sebagai contoh, makanan yang dimasak oleh pasangan, pakaian, hadiah, bisa juga memuji rambut saat suami atau istri baru potong rambut atau mengubah gaya rambut.
"Yang saling mencintai, akan saling memuji, untuk kemudian merasa lebih baik dengan sendirinya."
Begitulah gambaran yang terjadi  di dalam otak ketika pasangan saling bertukar pujian. Ini adalah hasil penelitian dari Institut Psikologi Medis di Rumah Sakit Universitas Heidelberg (UKHD: Universitätsklinikum Heidelberg) dan Institut Pusat Kesehatan Mental (ZI: Zentralinstitut für Seelische Gesundheit) Mannheim. - sumber: Freiheit
Memberi atau menerima pujian sama-sama menciptakan kebahagiaan. Pujian adalah bentuk perhatian. Pasangan akan merasa lebih dicintai dan merasa nyaman dengan kebersamaan mereka. Keegoisan akan berkurang dan lebih mudah mengambil kompromi demi keharmonisan hubungan.
Akhir kata
Sekecil dan sesederhana apa pun pujian, jika diutarakan dengan tulus, akan menghadirkan kebahagiaan.
"I can live for two months on a good compliment" - Mark Twain
Kutipan dari Mark Twain ini merupakan pengingat bahwa pujian yang tulus membawa pengaruh baik pada jiwa seseorang. Pujian dapat meningkatkan harga diri, kesejahteraan, dan kesehatan.Â
Pada akhirnya, pujian juga bisa membuat umur lebih panjang. Coba bayangkan, jika ada banyak pujian yang tulus.
Bagaimana dengan teman-teman di Kompasiana,
"Seberapa sering Anda memuji pasangan?"Â
Hennie Triana Oberst
Germany, 03.09.2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI