Untuk kategori menara gereja, sampai saat ini Katedral Cologne merupakan gereja dengan menara tertinggi ketiga di dunia, setelah gereja Ulmer Münster di Jerman (161,53 meter) dan Basilika Notre-Dame de la Paix di Republik Pantai Gading (158 meter).
Saat terjadi Perang Dunia Kedua, Katedral Cologne tidak luput dari serangan. Sebanyak 14 bom udara menghantam hingga meninggalkan kerusakan yang sangat parah.Â
Katedral Cologne merupakan salah satu bangunan penting dan sudah menjadi lambang kota Cologne. Pemugaran dan perbaikan kemudian dilakukan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah akibat cuaca.
Pada 1996, Katedral Cologne yang merupakan mahakarya arsitektur Gotik telah masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.Â
Pemugaran dan perbaikan gereja mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk juga anak-anak sekolah. Anak-anak ini melakukan aksi pengumpulan dana untuk disumbangkan pada gereja.Â
Di satu sisi katedral, terdapat satu jendela yang disebut dengan "Kinderfenster" atau Jendela Anak-Anak. Jendela bermotif dengan lukisan warna-warni ini adalah hasil karya Bernhard Kloss, sebagai simbol kontribusi yang telah diberikan anak-anak pada gereja.Â
Lukisan-lukisan pada Kinderfenster menampilkan adegan anak-anak dan kehidupan gereja. Ada anak yang diselamatkan oleh malaikat pelindung dari kecelakaan, juga terdapat gambar anak-anak yang sedang mengumpulkan sumbangan.
Perbaikan fasad katedral dilakukan berkali-kali karena rusak parah. Penyebabnya bukan saja perang, tetapi juga cuaca. Beberapa pekerja pemugaran bangunan ini memamerkan kreativitas mereka. Selain patung malaikat dan orang suci yang menghiasi ornamen katedral, terdapat juga patung pemain bola.Â
